Indovoices.com –Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah lagi.
Pada Kamis (24/6/2021), lima warga di Kabupaten Yahukimo, Papua, dilaporkan tewas akibat serangan KKB.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, seorang korban adalah ketua suku dan empat lainnya merupakan pekerja.
Aksi teror oleh KKB Papua ini dibenarkan oleh Danrem 172/Praja Wira Yakthi, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan.
“Diduga kelompok teroris. Ini sudah termasuk teror,” katanya, Kamis.
Izak menyebutkan evakuasi korban akan dilakukan pada Jumat (25/6/2021).
Meski begitu, pihaknya masih akan melihat situasi karena sungai yang akan dilintasi tengah meluap.
“Kita lihat besok (hari ini), karena saat ini sungai yang akan dilintasi meluap.”
“Di sana tidak ada jembatan,” jelasnya, mengutip Tribun-Papua.com.
Lebih lanjut, Izak mengatakan aktor di balik teror tersebut adalah KKB pimpinan Tendius Gwijangge.
“Pelaku penembakan dan penganiayaan hingga menewaskan warga sipil pimpinan Tandius Gwijangge (TG),” kata Izak, saat dikonfirmasi Tribun-Papua.com, Jumat.
Pekerja Jembatan Jadi Korban
Pekerja jembatan PT Sinama dilaporkan menjadi korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis (24/6/2021) pukul 11.05 WIT.
Kejadian ini bermula saat truk yang dikemudikan Saiful tengah menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Namun, saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga, Distrik Seradala, truk diadang oleh KKB.
Menurut korban selamat, diperkirakan anggota KKB yang beraksi saat itu mencapai 30 orang.
“Mereka menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai, dan dua orang dari KKB membawa dua pucuk senjata api laras panjang,” jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Jumat (26/2/2021), dilansir Tribun-Papua.com.
Dari insiden tersebut, tiga korban dilaporkan meninggal dunia.
Sementara dua orang luka dan empat lainnya disandera.
Empat pekerja yang masih disandera masih dalam pendalaman polisi.
Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua
Mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Purom Wenda, Delison Talenggeng, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya selama menjadi anggota KKB.
Hal ini disampaikan Delison dalam wawancara yang diunggah di akun Instagram Wakasatgas Humas Nemangkawi, AKBP Arief Fajar Satria, Sabtu (19/6/2021).
Saat ditanya apakah lelah menjadi anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda, Delison membenarkannya.
Ia mengaku lelah dan kesulitan mencari makan.
“Iya, capek. Susah (mencari makan)” kata Delison.
Tak hanya itu, Delison juga mengakui aksi KKB telah meresahkan aparat dan masyarakat sekitar.
“Meresahkan betul, jadi saya sudah lepas (keluar dari KKB Papua pimpinan Purom Wenda)” ujarnya.
Lebih lanjut, Delison mengungkapkan ia tak bisa pergi ke mana-mana selama menjadi anggota KKB Papua.
Delison bersama anggota lainnya menghabiskan waktunya dengan bersembunyi di gunung dan tak bisa ke kota.
Ia menambahkan, kala itu dirinya dan anggota KKB Papua lainnya tak bisa makan jika persediaan telah menipis.
“Makanan tidak cukup, tidak bisa bagi. (Merasa) lapar, makanan sedikit tidak bisa bagi,” kisahnya.
Kini, setelah kembali ke NKRI, Delison mengaku merasa lebih senang.