Indovoices.com- Ekonomi Jepang merosot 1,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya pada kuartal IV 2019. Kinerja perekonomian pada tiga bulan penutup 2019 itu merupakan yang terburuk untuk lebih dari lima tahun terakhir.
Realisasi kinerja itu lebih buruk dibanding proyeksi analis di mana kontraksi cuma diprediksi 1 persen.
Berdasarkan keterangan pemerintah Jepang, pelemahan terjadi lantaran kenaikan tarif pajak dan terpaan topan. Sebelumnya, ekonomi Jepang mengalami ekspansi selama empat kuartal berturut-turut.
Kontraksi terbesar terjadi pada kuartal II 2014 kala ekonomi merosot 1,9 persen usai pemerintah mengerek tarif pajak penjualan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir.
Pada kuartal IV 2019, kenaikan tarif pajak menyebabkan konsumsi rumah tangga merosot 2,9 persen. Sebagai catatan, pemerintah Jepang mengerek tarif pajak penjualan dari 8 persen menjadi 10 persen pada Oktober 2019 lalu.
Belanja perusahaan pada pabrik dan peralatan turun 3,7 persen meski investasi masih mendapatkan dorongan dari sistem pembayaran non tunai yang dapat mengurangi kenaikan pajak konsumsi.
Saat ini, ekonom masih memperhatikan dampak penyebaran wabah virus corona pada negara dengan perekonomian ketiga terbesar dunia itu. Sebab, virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu telah menghantam aktivitas industri dan pariwisata Jepang.(cnn)