Setelah gagal diterima kehadirannya oleh Menteri BPN Sofyan Djalil dikarenakan jadwal pembukaan Rakernas BPN 2022, aksi damai puluhan warga Jatikarya Senin (21/3) yang semalam berniat bertahan di kantor ATR BPN terpaksa mengurungkan niatnya. 33 warga dan ahli waris konflik lahan Jatikarya atas pertimbangan keamanan internal memutuskan menarik diri pada pukul 18.00 WIB.
Hari ini Selasa (22/2) 4 orang warga kembali mendatangi Kantor Pusat BPN di Sisingamangaraja Jakarta untuk bertemu langsung dengan Menteri. Mereka yang sebelumnya sempat diterima oleh Biro Hukum BPN namun tidak mendapatkan solusi, hari ini berniat bertahan menemui Menteri demi memohon kewajiban administrasi penerbitan surat pengantar pencairan dana konsinyasi dari BPN yang terkatung-katung selama lebih 2 tahun.
Sofyan Djalil yang semalam sempat dikonfirmasi media melalui sambungan telepon belum memberikan merespon. Namun menurut Siti Rodiah salah satu peserta aksi, upaya mendapatkan surat pengantar dari BPN yang selama 2 tahun mereka lakukan hanya ada di tangan Sofyan Djalil.
“Semua pejabat BPN dari daerah hingga pusat hanya mengumbar janji, semoga bapak Sofyan Djalil yang kita temui tidak seperti para bawahannya” jelas Siti Rodiah.
Penyelesaian surat pengantar untuk lahan terkena proyek tol Cimanggis Cibitung milik warga Jatikarya yang diamanatkan undang-undang secara prosedur sudah tidak ada permasalahan hukum lagi. Putusan PK II MA yang telah inkrach menjadi dasar hukumnya, namun entah mengapa pihak Kantah BPN Bekasi, Kanwil Jabar hingga Dirjen Pengadaan Tanah masih bersikukuh tidak mau mengeluarkan surat pengantar tersebut.
Dana konsinyasi yang tersimpan di Bank BTN sudah mengendap 6 tahun lamanya. Jika tidak segera diserahkan kepada pihak yang berhak berpotensi besar untuk disalahgunakan. Keuntungan ekonomi dari dana yang tersimpan di Bank tidak menutup kemungkinan di manfaatkan oleh pihak-pihak yang dengan sengaja menahan pencairan dengan alasan kelengkapan administrasi yang belum terpenuhi.
Tanpa surat pengantar dari BPN, sesuai peraturan dana tersebut tidak dapat dicairkan. Warga Jatikarya tidak akan menyerah mengupayakan surat pengantar meskipun harus berhadapan dengan pingpong prosedur. Harapan terbesar kepada Menteri Sofyan Djalil sebagai pimpinan tertinggi untuk mengambil keputusan strategis demi solusi kebuntuan yang terjadi berkepanjangan.