Indovoices.com –Tiga warga sipil di Kabupaten Puncak, Papua, meninggal dunia karena ditembak teroris Kelompok Krimininal Bersenjata (KKB). Penembakan itu terjadi saat kontak senjata antara KKB dengan Satgas Nemangkawi.
Aksi kontak tembak Satgas Nemangkawi dengan KKB terjadi karena komplotan penebar teror itu membakar sejumlah fasilitas di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Ketiga warga sipil yang meninggal itu adalah Kepala Kampung Niporolome, Patianus Kogoya, bersama istrinya Petena Murib. Lalu, anak dari pasangan tersebut, Nelius Kogoya juga jadi korban KKB.
“Yang ditembak ini kepala kampung bersama istri dan ada satu anaknya. Jadi, mereka satu keluarga,” kata Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Sabtu, 5 Juni 2021.
Dikatakan Fakhiri, kontak senjata tersebut terjadi pada Jumat pagi saat aparat melihat ada KKB yang memegang senjata masuk ke Kampung Niporolome. Aparat meyakini anggota KKB yang memegang senjata itu sebagai pelaku pembakar Bandara Aminggaru.
Saat itu, kemudian terjadi kontak senjata yang berujung tewasnya satu keluarga karena peluru dari KKB.
“KKB yang lakukan kontak tembak ini diyakini pelaku pembakaran Bandara Aminggaru pada Kamis, 3 Juni 2021, mereka berlari ke perkampungan sambil melepaskan tembakan,” jelas Fakhiri.
Selanjutnya, jenazah Patianus Kogoya dan Petena Murib dievakuasi ke Puskesmas Ilaga untuk dilakukan autopsi. Namun, warga Kampung Niporolome mendatangi Polres Puncak untuk mencari penjelasan mengenai penyebab kejadian. Pun, mereka meminta kedua jenazah dikembalikan untuk dilakukan prosesi adat.
“Kami belum bisa memastikan korban kenapa?” ujar Fakiri
Fakhiri menjelaskan selain tiga korban meninggal dunia, ada juga tiga korban lain yang mengalami luka tembakan. Warga yang terluka tembak ini adalah Mandis Murib yang tertembak di betis kanan. Lalu, Leminus Murib di pergelangan kaki kanan dan Jemelina Wanimbo Lekoset di pelipis.