Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan terungkapnya penipuan yang dilakukan oleh biro perjalanan umrah First Travel. Penipuan yang dilakukan oleh First Travel tersebut segera menjadi berita besar, karena banyaknya jumlah korban dan melibatkan jumlah uang yang sangat besar mencapai ratusan miliar rupiah.
Terungkapnya penipuan yang dilakukan oleh First Travel tersebut, membuka jalan bagi terungkapnya kasus serupa yang dilakukan oleh biro perjalanan umrah yang lain seperti Abu Tour dan lain-lain.
Saya ada tetangga yang pernah ikut umrah dan menurut ceritanya sebelum berangkat seminggu sekali (saya tidak jelas berapa kali) dia dan peserta umrah yang lain akan melakukan briefing dahulu sebelum melakukan perjalanan umrah. Hal ini sangat wajar karena mereka akan melakukan perjalanan jauh ke suatu tempat yang bahasa budaya dan tulisannya sangat berbeda dengan kita disini.
Yang jadi pertanyaan adalah kenapa bisa begitu banyak travel nakal yang menggelapkan uang nasabahnya? Mungkin karena lamanya jarak waktu keberangkatan setelah uang disetor lunas, sehingga memberi kesempatan untuk biro travel nakal untuk menggelapkan uang nasabahnya.
Tentu tidak gampang membawa suatu rombongan besar melakukan perjalanan jauh kesuatu tempat yang bahasa dan budayanya berbeda. Karena itu perlu persiapan yang matang untuk itu. Karena itu saya sangat heran bagaimana caranya First Travel dan Abu Tour bisa memberangkatkan nasabahnya yang mencapai puluhan ribu, jika semua nasabahnya benar benar mereka berangkatkan.
Berapa banyak yang bisa mereka berangkatkan sebulan? 1000 atau 2000 sebulan? Jika 2000 perlu waktu lebih dari 2 tahun untuk bisa berangkatkan 50000 orang (first travel) dan lebih dari 3 tahun untuk 80000 orang (abu tour) lalu bagaimana persiapan keberangkatan para jemaah umrah tersebut?. Untuk melakukan briefing terhadap begitu banyak orang tentu bukan hal yang gampang diperlukan tempat yang sangat luas untuk bisa menampung banyak orang. Lalu berapa keuntungan yang diperoleh oleh biro perjalanan umrah tersebut?. Dan yang paling penting adalah darimana uang untuk memberangkatkan para jemaah umrah tsb? Sedangkan uang yang ada telah habis untuk mereka foya-foya.
Ternyata untuk memberangkatkan jemaah umrah tersebut First Travel sudah mengalami kerugian, karena First Travel mematok harga yang lebih rendah daripada biaya yang dibutuhkan untuk memberangkatkan para jemaah umrah tersebut. Tapi kerugian tersebut ditutupi dengan uang nasabah yang lain yang belum diberangkatkan. Tapi hal ini merupakan suatu bom waktu karena semakin lama semakin banyak uang nasabah yang diperlukan untuk menutupi kerugian tersebut.
Karena itu langkah pemerintah yg membekukan izin First Travel tersebut sudah tepat untuk menghindari semakin banyak korban. Sebenarnya ada satu kemiripan penipuan umrah ini dengan penipuan toko hp online, yaitu mereka sama sama menawarkan harga yang sangat murah agar para calon korban tertarik. Karena itu kita harus hati-hati terhadap suatu produk barang atau jasa yang ditawarkan dengan harga yang sangat murah.
Dan sekedar saran saja buat yang telah tertipu agar diikhlaskan saja, yang penting kasus hukum terhadap pelaku harus tetap dijalankan karena dari berita yang ada aset first travel yang telah disita nilainya sangat tidak sebanding dengan uang yang telah digelapkan tsb. Jika dibagi rata aset tsb masing-masing nasabahnya hanya akan mendapatkan sedikit saja. Jadi jangan berharap untuk bisa mendapatkan uangnya kembali
Penulis: Agus Darmawan