*a tribute to Elang Mulia, Heri Hertanto, Hafidin Royan, Hendriawan Sie, dkk
Mereka adalah pahlawan sejati
Dengan cita-cita begitu murni
Mereka sadar..
Jika bumi indonesia tidak lekas-lekas ditumbali air mata darah
Selamanya terjajah demokrasi imitasi
Mereka hidup namun banyak telah mati
Seperti peristiwa 1998, 12 Mei
Mata mereka dihujani gas airmata
Tubuh mereka dihujani peluru
Menghancurkan pembuluh darah vena dan arteri
Kematian menjemput mereka
Namun bukan menjemput cita-cita mereka
”Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami”
Darah mereka mengalir
Membasahi bumi pertiwi
Lalu tubuh mereka lunglai
Terjatuh lalu mati
Mereka hidup walau telah mati
Mereka bisa mati tetapi bukan semangatnya
Mereka tidak dikuburkan dimakam pahlawan
Dan tidak diberi gelar kenegaraan
Dan memang mereka tidak pernah mengharapkan itu
Mereka yang hidup
Masih akan menoreh sejarah reformasi
Menuju Indonesia Baru
Biarkan mereka menguak kenyataan yang ada!!!
Biarkan mereka meneruskan kemurnian cita-cita mereka!!!
”Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami”
Reformasi tidak pernah mati,
Tidak ada habis-habisnya
Reformasi akan selalu ada menemani…
Salam reformasi!!!