INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) merupakan acara Talkshow yang disiarkan TVONE, acara 210 menit ini dan dipandu oleh Karni Ilyas, pada awalnya bernama Jakarta Lawyers Club (JLC), yang merupakan keprihatinan karena Organisasi Advokat yang terpecah belah. JLC ini dipimpin oleh Todung Mulya Lubis sebagai President JLC pertama didampingi Karni Ilyas sebagai Vice President. Keprihatinan ini yang mendorong sekelompok Advokat itu mendirikan acara komunitas yang membahas tentang keperdulian para advokat atas ketidakadilan dalam Hukum yang terjadi di masyarakat, yang pada awalnya diliput secara khusus oleh majalah Forum Keadilan. Topik acaranya pun sekitar perihal hukum di Masyarakat. Tapi seiring dengan perkembangan jaman dan keperpindahan acara dari satu TV stasiun ke TV Stasiun lainnya (dari SCTV ke Anteve dan terakhir ke TVONE), Acara ini sudah tidak membahas seputar hukum, isu isu yang dibahas lebih ke Politis.
ILC sering mengundang banyak tokoh tokoh, dan isu isunya selalu lebih ke Politis, awalnya dari sudut Pro dan Kontra dalam menghadapi isu dari pemerintah pusat dan di masyarakat, cuman lambat laun, lebih memfokuskan ke topik reaksi ke pemerintah Pusat. Selain tokoh terkenal, ILC juga turut mengundang narasumber yang berkaitan dengan isu yang dibahas. Salah satunya ketika ILC membahas kenapa Sudirman Said dicekal di UGM saat ada Seminar Kebangsaan. Adalah Jibril Abdul Azis yang mengaku sebagai Ketua Panitia Seminar Kebangsaan yang menjadi narasumber yang membeberkan alasan penolakan itu.
Pihak Universitas Gadjah Mada mengklarifikasi terkait insiden pencabutan izin pemakaian auditorium sebagai lokasi seminar mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan.
Keduanya dikenal masuk tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dekan Fakultas Peternakan UGM dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM membantah telah mempublikasikan flyer, undangan atau apa pun yang terkait dengan penyelenggaraan “Seminar Kebangsaan: Kepemimpinan Era Milenial” di Auditorium Fakultas Peternakan.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus mengatakan, seminar itu bukan acara yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan Fakultas Peternakan UGM dan tidak berada di bawah koordinasi Fakultas Peternakan UGM.
Acara ini dipercaya telah membuat banyak orang yang percaya dan akhirnya mendukung Prabowo Sandi, dan mungkin juga sukses menghasilkan beberapa sekian persen pendukung Militan untuk Prabowo Sandi kala itu hasil dari acara ini. Padahal bagi banyak orang yang tahu persis kondisi dan situasi kala itu, mereka tahu itu semua hanya dongeng sebelum tidur dari Ferry Mursyidan dan Sudirman Said dan dibumbui oleh Jibril Abdul Azis dan dipersembahkan oleh Karni Ilyas, hingga menjadi “Makanan lezat” untuk kampanye Prabowo Sandi kala itu. Kenapa tidak? Jibril saat itu bersandiwara seolah olah dia diancam DO kalau tetap ngotot melanjutkan Seminar kebangsaan di UGM dan memberikan Tagline Presiden Takut Diganti.
Hal ini cukup WOW karena terbukti membawa kesan mendalam untuk para Netizen, setidaknya terwakili oleh Netizen bernama Muhajir Ismail
Bintang ILC malam ini JAZ mahasiswa Fakultas Peternakan, Ketua Seminar Kebangsaan. Wajahnya lugu tapi pemikiran dan gaya komunikasinya luar biasa. Saya yakinj dia akan menjadi politisi yang hebat di kemuadian hari.
Seperti kata pepatah GUSTI ORA SARE, Tahun 2019 telah sukses membuktikan bahwa Jibril lebih layak menjadi Ketua Panitia Kebangsatan daripada Kebangsaan, kenapa tidak? Dia secara keji menzolimi kekasihnya sendiri di mata orang tua sang kekasih. Bagaimana ceritanya?
Ia juga ternyata menjadi bintang bokep. Ia bersama pacarnya kerap mengabadikan ketika mereka sedang berhubungan badan dengan menggunakan kamera ponselnya. Bukan hanya sekali, berkali-kali. Bahkan menurut pengakuan mahasiswa UGM angkatan tahun 2014 itu, hal itu sudah ia lakukan sejak 2017.
Sesungguhnya, setidaknya hingga pertengahan tahun ini, video-video mesum yang ia dan pacarnya rekam selama ini masih tersimpan rapi di galeri ponselnya. Tidak ada satupun yang mengetahui atau bahkan menontonnya kecuali ia dan sang pacar. Namun berbuntut dari penolakan keluarga sang pacar untuk menikah dengan dirinya, ia akhirnya bermain api
Video-video porno itu juga ia kirimkan ke orang tua pacarnya. Kurang ajar betul bocah yang satu ini. Ia preteli putrinya, dan merekam ketika ia mempreteli, lalu rekaman itu ia kirimkan ke sang pemilik putri. Waduh! Betapa tersayat-sayat hati ayah dan ibu pacarnya itu. Bahkan tersiar kabar, dia juga mengirimkan video itu kawan kawannya, mungkin itu menjelaskan kenapa kabar itu menjadi heboh dan sampai juga ke telinga Polisi, sehingga tidak lama kemudian, Polda DI Yogyakarta menetapkan Mahasiswa iblis ini menjadi tersangka utama kasus Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pornografi, dengan bukti yang sudah ada di Media massa dan Laporan orang tua dari sang Mantan Kekasih.
Ini merupakan tindakan yang biadab, betapa tidak. Seseorang yang doyan Kumpul Kebo pun tidak akan memberitahukan ke sanak keluarga pasangan yang dia tinggal bareng, apalagi ini yang sudah mengungkapkan cinta suci ke pujaan hatinya. Terbukti hoax cintanya, sama persis dengan Narasi Seminar Kebangsaan yang pernah dia kumandangkan di ILC.
Apakah dengan kasus ini, Karni Ilyas akan mengangkat kasus ini ke ILC, “Calon Politisi” yang pernah menjadi pembicara Seminar Kebangsaan muncul kembali di ILC sebagai bintang tamu? Jika iya, saya dukung 100%, sekalian mengundang Rocky Gerung untuk membahas Kedunguan, entah posisi Dungu karena Video Pribadi disebar ke ranah public atau Posisi dungu karena Masyarakat terlalu heboh karena isu Pornografi mantan Narasumber ILC. Mari kita tunggu.
Ini bukan soal nyinyir ke ILC, tetapi ILC bisa mengemasnya dengan 2 cara sebenarnya, tetap membela Jibril Abdul Azis karena tindakan balas jasa sudah menjadi Narasumber di ILC 2018 ataukah menyelidiki kasus psikologi Jibril yang telah berbuat sekeji itu kepada pujaan hatinya sendiri. Ya hitung hitung, ILC harus mencoba kembali ke momen saat menjadi JLC lah, saat membahas seputar Hukum di masyarakat, jangan hanya membahas Politik dan nyinyir ke Pemerintah Pusat terus, bosan juga lama lama.