Indovoices.com-Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 11 Maret 2020. Dalam pertemuan itu, salah satu usul yang disampaikan Rosan adalah agar penundaan pajak penghasilan Pasal 21 atau PPh Karyawan segera dilakukan.
“Kami ajukan usulan bagaimana pemotongan pajak pegawai ditunda dulu sehingga bisa membantu daya beli. Kami juga ajukan usulan PPh 25 corporate tax bisa ditangguhkan selama 6 bulan,” ujar Rosan di Kantor Presiden, Jakarta.
Kebijakan ini diharapkan bisa menanggulangi dampak ekonomi akibat wabah virus Corona atau Covid-19. Keringanan pajak ini diharapkan juga dapat menstimulus arus barang ekspor dan impor dari negara lain, mengingat aktivitas perdagangan dengan Cina yang terganggu akibat virus corona.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pembahasan teknis ihwal kebijakan tersebut memang tengah dilakukan, proses kajiannya sudah 95 persen.
“Sisanya 5 persen tinggal keputusan timing dan harus dipresentasikan dulu,” kata Sri Mulyani di Gedung Marie Muhammad Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan dampak wabah virus Corona atau Covid 19 semakin terasa terhadap perekonomian global dan Indonesia. Karena itu, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan mengalami penurunan.
“Memang nampaknya pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan lebih rendah dari tiga persen. Mungkin 2,7 hingga 2,8 persen,” kata Perry di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 11 Maret.
Pertumbuhan itu turun dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 3 persen pada 2020. Dia melihat hal itu terjadi karena ada gangguan global supply chain dan perlambatan pertumbuhan di negara-negara maju termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara.
Perry mengatakan, setelah merebaknya wabah virus corona tersebut, justru saat ini negara di luar Cina, seperti Italia maupun Amerika Serikat meningkat kekhawatirannya. Sedangkan, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakannya akan mengalami pertumbuhan di kisaran 5,0-5,4 persen. Nilai itu turun dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 5,1 hingga 5,5 persen. (msn)