.:: Vihara Avalokitesvara (Kwan Im Thang), Oase di tengah kemacetan Pd. Cabe ::.
Salah satu tempat yg paling sering saya kunjungi,
Karena memang berada tak jauh dari rumah saya,
Adalah vihara Avalokitesvara.
Sebuah tempat ibadah agama Budha,
Atau sering disebut juga dg Kwan In Thang,
Berlokasi tak jauh dari kampus UT yg berada di Pd. Cabe, Tangerang Selatan.
Letaknya yg agak masuk ke dalam,
Lebih kurang 300meter dari jalan raya,
Membuat tempat ini terasa tenang dan damai.
Salah satu hal menarik di sini,
Adalah para penjaga dan petugasnya,
Yg sangat ramah dan “welcome” pada kehadiran orang asing,
Siapapun mereka.
Bahkan,
Cenderung memberi banyak waktu,
Utk kita bisa berkeliling menikmati keindahannya.
Di bagian paling depan,
Kita akan disambut dg sebuah gazebo,
Dg patung Budha 4 wajah.
Lalu ada pagoda,
Yg juga merupakan tempat membakar kertas sembahyang,
Dan tiang2 besar berwarna merah dg ukiran naga,
Serta patung singa berwarna keemasan.
Di bagian langit2 teras,
Banyak terpasang lampion berwarna merah,
Yg hampir memenuhi seluruh bagian.
Lalu menaiki tangga utama,
Kita akan menuju altar utama,
Di mana terdapat patung besar Dewi Kwan Im dg banyak tangan,
Yg artinya adalah Beliau selalu siap menolong, menjaga dan melindungi siapapun.
Juga terdapat beberapa patung yg lebih kecil ukurannya,
Serta patung Sang Budha.
Masuk ke bagian dalam bangunan,
Terbagi atas sayap kanan dan kiri,
Yg masing-masing terbagi lagi atas 3 ruangan,
Yg berisi patung2 para dewa.
Juga terdapat Rumah Abu di bagian ujungnya.
Rumah Abu adalah tempat penyimpanan abu jenazah / papan arwah dari mereka yg telah pergi mendahului kita.
Berkunjung ke Vihara Avalokitesvara,
Saya seperti sedang melangkah ke masa lalu …
Tepatnya,
Seperti sedang “menonton” film klasik Cina.
Melihat patung Jendral Kwan Kong,
Seorang Panglima Perang yg terkenal jujur dan gagah berani,
Yg akhirnya mendapat kehormatan dinaikkan derajatnya menjadi Dewa.
Atau melihat patung Macan Putih,
Di mana saya melihat ada “benang merah” dg legenda Kanjeng Prabu Siliwangi,
Yg juga diidentikkan dg macan putih.
Di sana kita juga dapat melihat perkembangan peradaban Budha,
Yg terlahir di India,
Dan akhirnya berkembang di Cina,
Dan beberapa negara Asia.
Ini bukan hanya bicara ttg agama,
Namun pada akhirnya kita justru akan bicara ttg Kebudayaan,
Yg terus berkembang,
Mengikuti arus perkembangan jaman …
Seperti juga ketika pada akhirnya ajaran Budha masuk ke Indonesia,
Dan melahirkan beberapa kebudayaan yg cukup tinggi nilainya,
Salah satunya adalah Candi Borobudur.
Agama akan selalu “berjalan” atau “berdampingan” dg unsur Budaya,
Itu pasti!! ..
Karena agama melahirkan keindahan,
Yg akan selalu diwujudkan di dalam seni dan budaya,
Oleh mereka2 dg pemahaman agama tak terbatas.
Nah,
Bagaimana jika kita menghargai kehadiran agama lain,
Dg cara menghargai seni budaya nya juga??
Dan bukan memandang budaya itu,
Mutlak2 sebagai milik agama tertentu saja??
Salam cerdas Indonesia,
Salam Indonesia Raya …