.:: Selamat Menuju Keabadian, KRI Nanggala 402 ::.
(Namamu tetap abadi di hati rakyat Indonesia)
Berbagai rasa seakan bercampur aduk di dalam diri saya …
Kaget,
Tak percaya,
Khawatir,
Takut,
Hingga pada akhirnya yang tertinggal hanya kepasrahan.
Saat mendengar kabar hilangnya KRI Nanggala 402,
Hari Rabu (21/4),
Setelah kontak terakhir dilakukan sekitar pukul 04:30 WIB,
Yang sudah tidak mendapatkan jawaban.
Kapal selam legendaris milik TNI ALRI ini,
Membawa 53penumpang,
Diperkirakan lenyap di sekitar perairan Utara Bali.
Pencarian demi pencarian terus dilakukan,
Namun hingga Sabtu dinihari (24/4) jam 03:00 WIB,
Di mana juga merupakan batas akhir ketersediaan oksigen di dalam kapal selam tersebut habis,
Masih belum ditemukan titik terang.
Perkiraan paling buruk yang bisa saya simpulkan,
Kemungkinan besar kapal terantuk karang atau sesuatu yang cukup besar dan kuat,
Terjadi kerusakan,
Dan akhirnya tenggelam 😓😓
______
Kutipan “dialog imajiner”,
Yang dituliskan oleh sahabat saya,
Bayu Haryobimo,
Seakan membuat perasaan dan hati saya semakin tercabik2. ..
“Kira-kira apa yang dilakukan oleh komandan dan para perwira dengan para anggotanya di saat-saat terakhir mereka di bawah sana ya?
Saya membayangkan….
“Suatu kehormatan bisa bertugas bersama kalian semua.
Secara pribadi dan kedinasan, saya minta maaf atas kesalahan maupun kekhilafan yang pernah saya perbuat, semata-mata karena tugas.
Sebagai komandan, bapak, rekan, kakak asuh, saya berterima kasih atas seluruh kerjasamanya selama ini.
Kalau pun kita semua harus gugur bersama-sama di kedalaman lautan ini, saya bangga tetap berada di tengah-tengah kalian semua.
‘Wira Ananta Rudira, tetap tabah sampai akhir’, Komando!!”
Mungkin begitu.. indah sekali.
suatu akhir untuk awal perjalanan baru yang abadi. Innalillahi, wa inna illaihi raji’uun.
Selamat jalan, putra samudra …”
Jujur,
Saya dapat membayangkan bagaimana kondisi di TKP (Tempat Kejadian Perkara) saat itu …
Antara panik takut dan pasrah,
Yang pada akhirnya semua berujung kepada kecintaan yang begitu dalam,
Terhadap negeri tercinta Nusantara.
Sebagai sumpah setia sebagai prajurit Nusantara,
TNI siap diterjunkan ke mana saja,
Dan harus siap berhadapan dengan situasi yang paling tidak kondusif sekalipun …
Dan bakti itu terbayar lunas sekarang … 😥😥
——————————
Sabtu dini hari (24/4),
Saya terbangun saat jarum jam persis menunjuk ke angka 03:00 WIB.
Mencoba mencari berita baik,
Namun hasilnya nihil …
Saat itu saya langsung tuliskan,
“Selamat jalan, Ksatria Nusantara ..
Selamat Menuju Keabadian ..”
Saya menuliskannya dengan perasaan yang tidak karuan,
Dengan air mata yang menetea,
Dengan duka yang begitu dalam …
Beberapa kawan sempat memprotes tulisan saya,
Seakan saya tidak mencoba mendoakan hal yang baik ….
“Masih ada kesempatan,
Jangan mematahkan semangat orang lain,”
Begitu antara lain yang mereka sampaikan.
Saat itu saya hanya menjawab,
“Nanti sore serpihan kapal nya akan ditemukan …”
Ternyata,
Apa yang saya sampaikan menjadi kenyataan ..
Entah suatu kebetulan,
Atau memang Tuhan memberikan jalan terbaiknya ….
Sabtu sore,
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,
Mengadakan Konferensi Pers,
Sehubungan dengan ditemukannya beberapa barang bukti,
Yang diyakini adalah merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 yang dikabarkan tenggelam …
Selepas mendengar semua keterangan yang disampaikan,
Harapan saya langsung menghilang …
Bukan saya ingin mendahului Tuhan,
Dalam menyikapi sebuah musibah.
Tapi saya tau,
Tekanan di dalam laut itu lebih besar daripada di permukaan laut.
Dalam sekejap mata,
Bagian yang retak bisa melebar dan menghancurkan segalanya 😓😓😓
Dan suara helikopter yang sepanjang sore hingga malam hari berputar2 di atas rumah saya,
Seakan sebuah isyarat nyata,
Bahwa ada hal yang harus dilepaskan,
Demi sebuah totalitas kecintaan terhadap Indonesia tercinta … 😥😥
—————————
Minggu malam (25/4),
Di antara sadar dan tidak,
Saya seakan bisa melihat kepingan-kepingan gambar tentang kejadian tersebut
Apakah ini mimpi,
Atau halusinasi saya? ……
Kondisinya memang seperti yang disampaikan dalam Konferensi Pers,
Kapal menabrak sebuah benda menyerupai batu,
Ada kerusakan di mesin,
Dan retak di bagian yang tertabrak itu.
Lalu perlahan meluncur ke bawah dengan kecepatan lumayan kuat.
Para penumpang semua bersusah payah mencoba mengendalikan keadaan,
Namun ternyata sudah terlalu buruk.
Sampai akhirnya untuk menghemat oksigen,
Komandan meminta mereka untuk mencoba bersikap tenang dan berdoa,
Mengingat perjalanan panjang mereka,
Mengucapkan ikrar dan menyanyikan lagu perjuangan …
Karena waktu yang terus berlalu,
Satu persatu mereka pingsan,
Seperti tidur saja mereka pergi …
Tidak luka,
Semua bersih dan tersenyum mengingat sumpah setia yang pernah mereka ikrarkan sebagai prajurit Indonesia ..
Sementara kapal terus turun dan semakin dalam tenggelam …
————————-
53 penumpang KRI Nanggala 402,
Mereka tidak meninggal …
Mereka hanya “berpindah dunia”,
“Moksa”,
Namun jiwa nya masih tetap ada,
Untuk menjaga kedalaman laut Indonesia …
Ketabahan yang luar biasa,
Yang hanya dimiliki oleh orang-orang terpilih ….
Mereka akan tetap bertugas,
Mengamankan perairan Nusantara,
Dari ancaman dan gangguan yang hendak merongrong kedaulatan RI.
“Jalesveva Jayamahe”
Di Laut Kita Jaya ..
Selamat jalan, Pahlawan kami …
Selamat Menuju Keabadian mu ….
Hormat kami mengiringi tugas barumu,
Di alam keabadian ….
Salam Komando …. 🇲🇨🇲🇨
————————-
Mengutip sebuah catatan yang sempat saya terima,
Untuk melengkapi tulisan saya kali ini :
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
Status KRI Nanggala 402 untuk saat ini dan seterusnya adalah….
On Eternal Patrol (Tugas Yang Selamanya/Tidak Kembali Lagi)
Subsunk(Kapal Selam Yang Dinyatakan Tenggelam)
Mereka tidak mati
Mereka Memulai Misi Terakhir
Untuk Menjaga Lautan Selamanya
Selamat Jalan Patriot Bangsa🤚🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Nagabaswara Jalayudha Pamungkas.
Tabah Sampai Akhir
🇮🇩 JALESVEVA JAYAMAHE 🇮🇩
Semoga Keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan🙏✊🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Salam Hormat dan Bangga ku untuk kalian.🙏🌹”
(Rr. Diah Mustika Sari)