Indovoices.com-Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendorong anak muda Indonesia untuk membuat gim. Pasalnya, industri gim dan esports di Indonesia memiliki potensi besar.
“Pemerintah mendukung industri esport. Kami ingin nanti ke depannya muda-mudi membuat game (gim), bukan hanya memainkannya,” kata Menkominfo saat memberikan sambutan dalam Konferensi IDBYTE Esport 2019 di Tangerang, Banten.
“Saya kira ini peluang yang bagus, apalagi sekarang tim sponsor sudah banyak di Indonesia. Saat ini Indonesia mampu bergabung dengan developer game asal Paris Gameloft. Gameloft Indonesia berkantor di Yogyakarta,” ungkapnya menambahkan.
Menkominfo menuturkan saat ini Indonesia belum memaksimalkan potensi esports yang dimiliki. Hal itu terlihat dari masih kecilnya populasi pemain esports dibanding dengan populasi penduduk keseluruhan.
“Indonesia memiliki populasi 200 juta lebih penduduk. 40 persen populasi di Asia. Tetapi populasi pemain gim hanya 20 persen,” ujarnya.
Menurutnya, industri esports juga menjadi kesempatan bagus bagi anak muda. Apalagi, pemain gim (gamers) sudah menjadi profesi yang tengah bertumbuh kembang.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga menegaskan lagi komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan ekosistem gim dan esports Indonesia. Ia memaparkan tentang jaringan internet cepat yang menghubungkan seluruh Indonesia melalui Palapa Ring.
“Pemerintah ingin berubah dari regulator menjadi fasilitator. Kami juga ingin mengadakan acara esports tidak hanya di Jakarta, tapi di banyak wilayah,” kata Menkominfo.
Sejak 2017, industri esports Indonesia telah menghasilkan keuntungan USD800 juta. Jumlah itu membuat Indonesia menjadi negara ke-16 di dunia dalam hal pendapatan dari industri esports.
Chairwoman IDBYTE Esport, Shinta Dhanuwardoyo mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar yang besar di Asia Tenggara. “Bahkan, saat ini Indonesia memiliki lebih dari 43,7 juta gamers serta revenue (pendapatan) esport mencapai USD1,1 miliar atau sekitar Rp15,4 triliun,” ungkapnya. (jpp)