“Jangan kebut-kebutan di jalan dan senantiasa menjaga kebersihan berpakaian dan kendaraan sebagai bentuk pelayanan yang baik kepada pengguna jasa,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mensosialisasikan “Safety Driving” bersama Anggota Komunitas Supir Angkot di Terminal Purabaya Bungurasih, Surabaya, Senin (4/2).
Sebelum bertemu dengan para sopir angkot dan Bus di Terminal Purabaya, Menhub Budi terlebih menaiki angkot dari Jatim Expo menuju ke Terminal Purabaya sambil berdialog dengan sopir angkot.
Dalam perbincangan tersebut, sopir angkot bernama Yusuf mengungkapkan pendapatannya sebagai supir angkot mengalami penurunan karena bersaing dengan berbagai angkutan umum lainnya khususnya angkutan online.
Menhub mengatakan, saat ini hampir semua profesi mengalami disruption economy, tak terkecuali supir angkutan perkotaan (angkot). Oleh karena itu, para supir angkot hendaknya dapat berkompetisi dengan angkutan massal lainnya dengan menjaga kebersihan kendaraan, kerapihan pengemudi dan keselamatan mengemudi dalam berkendara.
“Secara makro semua profesi mengalami persaingan namanya disruption economy karenanya memang harus dipikirkan bagaimana angkot merespon persaingan dengan angkutan lain. Tadi saya berbicara keselamatan berkaitan competitiveness. Saya yakin mereka punya semangat untuk bersaing, “ungkap Menhub.
Di terminal Purabaya, Menhub bersama Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengkampanyekan keselamatan berkendara kepada sekitar 100 orang pengemudi angkot dan bus. Menhub dan Dirjen menghibur para sopir angkot dengan bernyanyi bersama diiringi oleh band yang anggotanya berprofesi sebagai pengamen. Selain itu, dibagikan pula helm kepada para peserta. (AH/RDL/CA/HA)