Indovoices.com- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Jepang Taro Kono, di kantor Kemhan Jepang, Ichigaya, Tokyo, dalam rangka mempererat dan meningkatkan kerja sama pertahanan Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin baik.
Tiba di kantor Kemhan Jepang, Menhan RI disambut oleh Menhan Jepang melalui Upacara Jajar Kehormatan.
Sebelumnya, Menhan RI pada kesempatan tersebut berkesempatan meninjau Pantung Jenderal Sudirman yang berada di halaman kompleks kantor Kemhan Jepang. Keberadaan Patung Jenderal Sudirman tersebut menjadi simbol eratnya hubungan kerja sama Indonesia dan Jepang, terutama di bidang pertahanan.
Dalam kunjungan ini, Menhan RI dan Menhan Jepang melakukan pertemuan bilateral guna membahas peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara yang lebih konkret dan saling menguntungkan.
Lebih lanjut Menhan RI mengatakan, Jepang merupakan negara yang sangat dekat dan penting bagi Indonesia, karena Jepang telah banyak terlibat dalam pembangunan Indonesia selama ini.
“Indonesia sangat berharap kerja sama pertahanan yang lebih riil dimasa yang akan datang, karena Jepang adalah sahabat kuat dan penting bagi Indonesia selama ini,” tutur Menhan RI.
Postur pertahanan Indonesia adalah postur pertahanan defensif yang berdasar kepada pertahanan teritorial. Hal inilah yang mendasari keinginan Indonesia untuk membangun kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain di kawasan, termasuk dengan Jepang.
Menhan RI menyampaikan, 20 tahun lalu bertemu dengan Menhan saat itu dan merintis pengiriman Kadet Akademi Militer Indonesia untuk belajar di National Defence Academy (NDA) Jepang.
Menhan RI mengatakan dirinya merasa sangat puas karena para lulusan NDA Jepang telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam kedinasan di TNI.
Sementara itu, Menhan Jepang menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan dan meningkatkan kerja sama pertahanan antara Jepang dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Jepang ingin mendorong kerja sama praktis, seperti latihan bersama, kerja sama peralatan pertahanan, dan kerja sama lainnya di bidang pertahanan.
Menhan Jepang menyampaikan, Jepang menghargai kepempimpinan Indonesia dalam memformulasikan pandangan ASEAN dalam konsep Indo Pasifik dan mengungkapkan kemungkinan sinergitas antara Jepang dengan negara-negara ASEAN dalam kesamaan konsep free and open Indo Pasifik dan ASEAN Outlook.
Jepang juga sangat mengerti bahwa saat ini Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dalam disaster response dan memperkuat pertahanan pulau-pulau terluar seperti hanya penguatan pertahanan di Pulau Natuna.
Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan sebagai negara maritim dengan banyak potensi terjadinya bencana alam. Untuk itu, Jepang telah berbagi segala pengalaman dan keahlian di bidang penanggulangan bencana, melalui berbagi program, seperti kebijakan, dialog, dan kerja sama antar-Angkatan Bersenjata kedua negara.
Jepang dan Indonesia juga telah melaksanakan kerja sama pertahanan, khususnya dalam program-program HA/DR (Humanitarian Assistance and Disaster Relief), antara lain dengan memulai seminar HA/DR di Jakarta pada bulan November 2019. Program tersebut direncanakan akan dilaksanakan untuk tiga tahun ke depan .
Selain itu, pada Februari 2020, Jepang telah merencanakan mengundang perwira-perwira TNI dalam Seminar di JGSDF Northern Army dalam latihan penanganan bencana, khususnya latihan antara JSDF ( The Japan Self-Defense Forces) dengan tentara Amerika Serikat sehingga agenda ini diharapakan dapat memberi gambaran hal yang bisa dilaksanakan antara TNI dan JSDF dalam penanganan bencana.
“Jepang terus berupaya bertukar pikiran untuk mewujudkan kerja sama dengan Indonesia ke arah yang lebih konkret,” ungkap Menhan Jepang. (jpp)