Berbagai kalangan menyebut nama Mahfud MD sangat tepat untuk mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden di periode kedua.
Mulai dari aneka diskusi, jajak pendapat kecil-kecilan, polling sederhana teman-teman ngopi (Ngobrol pintar) indovoices hingga hasil jajak pendapat lembaga survey pun juga mengerucut pada sosok pak Mahfud.
Alasannya sederhana saja, Jokowi butuh sosok yang disegani umat islam untuk menangkis serangan anti islam, profesional dan pengalaman di pemerintahan dan bisa diterima oleh semua partai koalisi. Dan harus diakui bahwa kapasitas itu ada dalam diri pak mahfud.
Selain itu pak Mahfud juga sangat diperlukan Jokowi untuk menjadi penyeimbang dongeng fiksi Roky Gerung. Ditangan prof Mahfud lah argumen prof Gerung jadi nampak dungu…bukan begitu, om?
Dan kunjungan pak Mahfud ke kediaman Mbah Moen, ketua majelis syariah Partai Persatuan Pembangunan Jumat malam kemarin di Rembang semakin menguatkan dugaan saya bahwa ini isyarat bahwa pak Mahfud sudah mendapatkan tiket cawapres. Dan sowannya ke kediaman Mbah Moen kali ini adalah dalam rangka minta doa restu.
Saya sih tetap yakin meski pak Mahfud sendiri menampik jika pertemuannya dengan Mbah Moen ada kaitannya soal dukungan menjadi calon wakil presiden.
“Kalau Mbah Moen itu sudah dijelaskan sendiri. Sejak sebelum Gus Dur jadi presiden, saya sudah sering ke sana. Sejak Gus Dur jadi Presiden, dan saya sering ke Mbah Moen enam bulan sekali,” ujar pak Mahfud. Sumber: Kompas
Ya begitulah gaya politik pak mahfud, berbeda dengan cak Imin yang terang-terangan berkampanye bahkan setengah memaksa Jokowi melamar dirinya. Pak Mahfud lebih kalem, tidak mau kepedean dan dianggap terlalu bernafsu ingin dipinang pak Jokowi. Makanya jawabannya belum lugas ketika ditanya wartawan mengenai kesiapannya menjadi cawapres jokowi. Beliau hanya menjawab “lihat nanti”.
Sebelumnya pak Mahfud juga sudah masuk ke dalam 10 nama bakal cawapres jokowi yang diungkap oleh ketua PPP Romahurmusy. Jadi ya “masuk lah tu barang” kan!
Hanya sekarang tinggal bagaimana komunikasi kesepakatan PDIP dengan partai koalisi pendukung Jokowi dan kapan pengumuman cawapresnya..
Poros ketiga kalang kabut, kubu Gerindra dan PKS semakin semrawut, Jakarta juga kecewa dengan wan Abud, saatnya ngebut, mari kita sambut pasangan JAMRUD-JOKOWI-MAHFUD…
Om Jamrud, Om!