Indovoices.com-Banjir yang melanda Ibu kota beberapa hari lalu masih menyisakan keprihatinan. Sekitar 1.300 warga terdampak banjir, termasuk anak-anak, kaum ibu, dan para lanjut usia (lansia) terpaksa menempati 19 ruang kelas di SMPN 264 Jakarta dengan minim fasilitas akibat ketinggian air yang mencapai setingi pinggang orang dewasa.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) diwakili Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Masyarakat Femmy Eka Kartika Putri meninjau langsung lokasi pengungsian yang berada di SMP 264 Rawa Buaya tersebut.
Femmy mengaku turut prihatin bahwa hingga saat ini belum ada bantuan langsung dari pemerintah kepada warga terdampak banjir di tiga wilayah, yakni Rawa Buaya, Bojong, dan Kosambi.
Meskipun demikian, akses jalan yang sempat terputus sejak dua hari lalu akibat banjir kini sudah dibuka sehingga akan memudahkan penyaluran bantuan bagi para korban. Sekitar 800 anak membutuhkan bantuan perlengkapan sekolah, seperti seragam dan alat tulis untuk memulai kembali proses pendidikan pada Senin (6/1/2020).
“Untuk sarana kesehatan sudah dibantu dari Puskesmas Cengkareng. Kami berharap bantuan dari kementerian/lembaga lainnya akan segera datang agar para pengungsi di sini bisa tercukupi terutama untuk masalah pangan dan kebutuhan sekolah anak,” ucap Femmy.
Pada kesempatan tersebut, Femmy didampingi jajaran Kedeputian 4 Bidang koordinasi Pendidikan dan Agama serta Kedeputian 1 bidang Penanggulangan Bencana. Mewakili pemerintah pun diserahkan bantuan hasil koordinasi bersama KPPPA berupa alat permainan edukatif, buku gambar, serta kaos cegah penikahan anak, tas sekolah, dan juga alat tulis dari YBM BRI
“Kami dari Kedeputian 4 Bidang koordinasi Pendidikan dan Agama juga memberikan buku bacaan sekolah, makanan ringan dan susu untuk balita. Mengingat, rata-rata bantuan yang mereka butuhkan saat ini selain alat tulis dan buku serta makanan instan dan air bersih juga pembalut dan pempers untuk balita,” pungkas Femmy. (jpp)