Indovoices.com – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyinggung anggaran Kantor Staf Presiden (KSP) yang terus mengalami penurunan tiap tahun. Sementara KSP bertugas mengelola program strategis nasional dan isu-isu strategis yang memerlukan dukungan yang besar.
Hal itu disampaikan Moeldoko dalam rapat kerja dengan Komisi II terkait dengan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2020 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Hadir dalam rapat di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan Deputi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Kasihan KSP turun terus. Padahal KSP melakukan debottlenecking terhadap program prioritas dan memonitor kebencanaan, KSP tahu apa yang terjadi di lapangan dan langsung dilaporkan ke Presiden,” ujar Moeldoko.
Penurunan anggaran KSP terlihat sejak tahun 2018. Anggaran lembaga ini di tahun 2018 sebesar Rp 114 miliar. Kemudian di tahun 2019 turun menjadi Rp 83,7 miliar. Sementara dalam pagu indikatif tahun 2020, KSP mendapatkan alokasi sebesar Rp 76,5 miliar.
Pagu indikatif tahun 2020 akan digunakan untuk pemberian dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis.
“Tahun depan turun 8,57 persen dari alokasi anggaran tahun 2019. Ini belum dapat memenuhi kebutuhan belanja KSP dalam mendukung kegiatan pelaksanaan program-program prioritas nasional,” jelas Moeldoko.
Oleh sebab itu, lanjut Kepala Staf Kepresidenan, setelah melakukan perhitungan kebutuhan ril dengan cermat dan teliti, KSP mengajukan usulan tambahan anggaran kepada Kementerian Sekretariat Negara sebesar Rp 30,8 miliar.
“Kami mohon dukungan dari Komisi II,” ujar Moeldoko.
Rapat kali ini dipimpin Ketua Komisi II Zainudin Amali dari Fraksi Partai Golkar, didampingi wakil ketua Herman Khaeron dari Fraksi Demokrat dan Nihayatul Wafiroh dari Fraksi PKB.
Ketua Komisi II Zainudin Amali menyampaikan akan membahas secara mendalam usulan ini pada rapat RAPBN 2020. “Pada prinsipnya kami menyetujui usulan tambahan,” ujar politisi Golkar ini.
Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua Komisi II Herman Khaeron. Ia mengapresiasi apa yang dilakukan Kantor Staf Presiden selama ini. Dalam 4 tahun ini, KSP berperan memberikan dukungan kepada pemerintah yang hasilnya banyak dirasakan masyarakat.
Herman berharap Kementerian Sekretariat Negara memprioritaskan usulan yang diajukan KSP. “Saya mengetahui kontribusi KSP terhadap penanganan konflik dan mengawal proyek strategis nasional. Penambahan ini penting untuk KSP,” ucapnya. (ksp/nbh/jpp)