“Ya kita sudah ada Gerakan Indonesia Bersih, kita harus sepakat bersih itu kan amanah dari Allah bahwa kita harus bersih, oleh karenanya sejalan dengan kehidupan individu kita, marilah kita buat Indonesia bersih. Termasuk pada saat mudik,” ujar Menhub Budi di Kawasan Car Free Day (CFD), Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).
Menhub Budi menjelaskan gerakan mudik tanpa sampah itu dapat dilakukan dengan cara menyediakan tempat pembuangan sampah lebih banyak seperti di Pelabuhan, Stasiun dan Bandara. Hal tersebut sebagai upaya dukungan gerakan Indonesia bersih agar masyarakat teredukasi dengan bahaya plastik yang dapat menjadi sumber penyakit bagi generasi penerus bangsa.
“Di sarana dan prasarana transportasi pelabuhan-pelabuhan, kapal, stasiun, kereta api, bandara, pesawat, terminal, bus dan lainnya harus ada pembuangan sampah yang baik,” kata Menhub.
Lebih lanjut, Menhub Budi menuturkan akan lebih fokus mengajak stakehoder di lingkungan Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Perhubungan Laut untuk mulai konsen agar tidak membuang sampah plastik di laut. Karena laut merupakan daerah kritis yang masih dianggap tempat pembuangan sampah bagi sebagian masyarakat yang belum teredukasi dengan baik.
“Di laut adalah satu daerah yang kritis karena banyak sekali stakeholder laut itu mengabaikan dan menganggap laut itu adalah daerah belakang dan tetap buang sampah, oleh karenanya saya akan mengajak stakeholder laut terutama pertamakali untuk sama-sama marilah konsen untuk kebersihan dan dengan itu diantaranya plastik menjadi perhatian utama bagi kita,” tandas Menhub.
Gerakan Indonesia bersih ini menjadi identitas nasional dari semua kegiatan aksi bersih atau peduli sampah yang dilakukan baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya kelautan dan perikanan termasuk potensi wisata yang sudah menjadi tujuan wisata dunia.
Oleh karenanya kampanye ini mengajak seluruh pihak agar jangan sampai sampah plastik mengancam kelangsungan hidup manusia, terutama bagi kita yang pangannya bergantung pada hewan laut seperti ikan, kerang, tiram, dan sebagainya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordonator Bidang Maritim Luhut, B Panjaitan, Titik Puspa, dan para istri menteri kabinet kerja. Juga dimeriahkan oleh marching band dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).(LKW/RDL/CA/HA)