“Ini adalah tiga kebahagiaan atau triple happines. Pertama, kebahagiaan bersama sesama. Kedua, kebahagiaan dengan alam, dan ketiga kebahagiaan dengan Tuhan,” kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menuturkan, sebagai politisi, teknokrat tentunya sangat sibuk dan sangat serius dalam memikirkan berbagai kebijakan dan data statistik, sehingga sering melupakan tujuan akhir dari segala sesuatu yang dikerjakan dengan begitu sulit, yaitu hanya untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang lain.
Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi dengan memberikan kebahagiaan bagi orang lain, Presiden menyampaikan mengenai survei dari American Insurance Company CIGNA yang dirilis Mei 2010, yang menyatakan bahwa penderitaan terhadap kesendirian menyebabkan seseorang merokok 15 batang per hari.
“Survei ini dilakukan oleh Asuransi Signa terhadap 200 ribu orang-orang muda di Amerika, kelompok usia antara 18-20, yang kemungkinan merasa terisolasi dari orang tua mereka yang berada di antara kelompok berusia 72,” ungkap Presiden, seraya menambahkan bahwa awal tahun ini Amerika Serikat menunjuk Menteri untuk menangani Kesepian.
Kunjungi Indonesia
Orang Indonesia, menurut Presiden, berdasarkan survei Gallup menempati posisi kedelapan dalam hal kebahagiaan di dunia. Selain itu, survei ini juga menempatkan orang Indonesia nomor satu yang paling optimis di dunia.
Sedangkan untuk tahun 2018, tahun lalu, dalam survei tahunan oleh International Public Relation Firm, Edelman, yang disebut The Annual Edelman Trust Barometer, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dalam hal kepercayaan publik terhadap pemerintah setelah Swiss.
Karena itu, jika ingin mencari tempat kebahagiaan seluruh dunia, Presiden Jokowi menyarankan agar mencari di Indonesia, dengan berkunjung ke seluruh daerah Indonesia.
“May be you can travel around the country later and spend of your tourism dollars to try to find out. Once again, spend some of your tourism dollar to try to find out,” ucap Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan peserta forum tersebut.
Selain itu, Presiden Jokowi mengusulkan cara yang lebih sederhana dalam menikmati kebahagiaan
adalah mendengarkan musik Dangdut.
“Ini adalah salah satu musik paling bahagia, musik paling bahagia di dunia,” pungkas Presiden seraya menambahkan, dirinya baru-baru ini ketahuan baru-baru ini terpengaruh dengan kebahagiaan oleh musik dangdut itu.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegor. (Tim Liputan IMF-WB/ES)