Indovoices.com –Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen kembali melakukan aksi terornya.
Sosok mereka baru-baru ini mencuat kembali dengan aksi penembakan pada seorang tukang ojek hingga tewas, di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/4/2021) lalu.
Korban mengalami luka tembak di bagian kepala dan badan.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri membenarkan aksi penembakan tersebut.
“Betul sekitar pukul 13.59 WIT di Puncak, seorang tukang ojek ditembak hingga tewas di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak,” ucap Fakhiri, dilansir Tribun Papua, Rabu (14/4/2021).
Selain itu, Lekagak Tenggelen bahkan sempat akan meluncurkan aksinya menyerang Freeport.
Berikut fakta-fakta sosok Lekagak Tenggelen, pimpinan KKB di Papua, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Inisiator KKB dengan Rencana Serang Freeport
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan rentetan perjalanan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Menurut Fakhiri, perjalanan KKB dimulai pada 2018, dengan Lekagak Telenggen sebagai inisiatornya.
“2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak,” ujar Fakhiri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Saat itu, kata Fakhiri, pimpinan Lekagak Telenggen yang berasal dari Ilaga, lalu KKB pimpinan Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya, bergabung menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika, untuk menganggu operasional PT Freeport Indonesia.
Namun, rencana KKB itu terlah diketahui aparat keamanan yang kemudian membuat langkah antisipasi dengan melakukan penyekatan wilayah.
Hanya KKB pimpinan Jhony Botak yang berada di Kali Kopi, yang sempat berhasil masuk ke kawasan perkantoran PT Freeport.
Sementara kelompok dari luar Mimika berhasil dihalau.
Fakhiri mengatakan, kegagalan KKB masuk ke Freeport yang kemudian membuat keamanan di Intan Jaya menjadi tidak kondusif.
2. Bertanggung Jawab atas Insiden Tembak Mati Tukang Ojek
Pihak dari KKB Papua, yakni Organisasi Papua Merdeka (OPM) pun mengklaim pihaknya lah yang bertanggung jawab atas penembakan tukang ojek di di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/4/2021) lalu.
“Yang bertanggung jawab atas penembakan tukang ojek di Eromaga adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TNPPB) sayap militer OPM,” ucap Juru Bicara OPM Sebby Sembon, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kamis (15/4/2021).
Disebutkannya, Lekagak Tenggelen termasuk pimpinan yang bertanggung atas pasukan KKB di wilayah tersebut.
“Yang bertanggung jawab atas pasukan TPNPB di wilayah Puncak adalah Militer Murib, Lekagak Telenggen, Penny Murib,” lanjutnya.
3. Tembak Prajurit Kopassus
Tahun 2019, Lekagak Tenggalen sempat menembak mati seorang prajurit Kopassus.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan telah terjadi baku tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
“Distrik Sugapa tadi siang informasinya ada kontak (senjata) tapi sampai sekarang kita agak kesulitan juga karena satgas ini bergerak dengan cepat untuk mengatasi KKB,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com , Selasa (17/12/2019).
Ada 2 prajurit TNI terluka parah, yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
Informasi awal keduanya mengalami luka yang parah.
Kapolda mengatakan kontak tembak yang menyebabkan adanya dua orang terluka pada Selasa (17/12/2019) sekitar pukul 15.30 WIT.
Hingga akhirnya dikabarkan, keduanya telah meninggal dunia.
Dua anggota TNI itu tergabung dalam satgas penegakan hukum.