Indovoices.com –Polda Metro Jaya mengungkap terduga pelaku tindak asusila sesama jenis di Rumah Sakit Darutat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran menyebarkan perbuatannya di media sosial melalui tiga akun berbeda.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pengusutan kasus tersebut dilakukan setelah pihaknya mengetahui ada informasi mengenai konten asusila di media sosial.
Kejadian itu dibagikan sang pasien Covid-19.
Tak lama setelah itu, kepolisian melakukan penyelidikan dan mengetahui bahwa sang pasien menyebarkan konten itu melalui tiga akun.
Akun ini yang masih didalami oleh penyidik.
“Yang bersangkutan menyebarkan konten pornografi melalui tiga akun. Ini yang masih kita selidiki,” kata Yusri Yunus di Polda Metro Jaya.
Lebih lanjut, ia menambahkan penyidik juga masih mengumpulkan sejumlah alat bukti dan petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut.
Pihaknya juga tak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka dalam waktu dekat ini.
“Kita harus bergerak cepat karena memang ada barang bukti yang dilakukan penyitaan, untuk ini kita tunggu mudah-mudahan secepatnya kita melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi,” katanya.
Menurut Yusri kasus ini keni sudah masuk dalam tahap penyidikan setelah melakukan gelar perkara.
Namun, pihaknya masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Baik oknum perawat maupun oknum pasien Covid-19 yang melakukan hubungan sesama jenis tersebut masih berstatus saksi.
“Berdasarkan gelar perkara, penyidik memutuskan untuk meningkatkan perkara ini menjadi sidik. Bukan tersangka, perkembangan masih sidik,” kata Yusri.
Berawal dari pengakuan di Twitter
Kasus tersebut terungkap setelah seseorang dalam media sosial Twitter mengaku telah melakukan hubungan asusila sesama jenis dengan perawat.
Orang tersebut mengaku bila dirinya merupakan pasien Covid-19 di Wisma Altet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pengakuan tersebut pun viral dan mengundang rasa penasaran warga net.
Pengakuan tersebut diketahui awalnya diunggah melalui akun Twitter @bottialter pada Jumat (25/12/2020).
Akun tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di Wisma Atlet Kemayoran.
Dalam percakapan, pasien dan perawat janjian melakukan tindak asusila sesama jenis di toilet Wisma Atlet.
Akun itu juga mengunggah foto sebuah alat pelindung diri (APD) yang disebutkan milik perawat dalam kondisi terlepas.
Setelah pengakuannya viral hingga ramai-ramai dilaporkan pengguna Twitter ke dinas terkait, akun @bottialter kini sudah dikunci.
Namun, ungkapan berupa tangkapan layar yang menampilkan percakapan antara pasien tersebut dengan sesorang yang diduga perawat Wisma Atlet itu akhirnya viral dan diretweet ribuan orang.
Hal itu menimbulkan beragam respons yang mengecam perbuatannya.
Salah satunya seorang warganet bernama Fariedh dengan akun @muhammadfariedh, membuat cuitan agar tindakan pasien dan perawat tersebut dapat segera diusut.
“Tolong diusut tuntas pak. Meresahkan sekali. Diduga pasien covid-19 melakukan hubungan intim dengan perawat/nakes di wisma atlet,” tulis pemilik akun @muhammadfariedh.
Dalam postingan itu banyak dari netizen yang merasa geram atas apa yang dilakukan pasien wisma atlet dengan akun bernama @bottialter sebagai pelaku atas tindakan tak bermoral di lokasi wisma yang menaungi pasien corona.
Netizen yang penasaran dengan pemilik akun tersebut, akhirnya mencari tahu siapakah pasien yang begitu gamblangnya menyebarkan tindakannya di sosial media, tapi akun tersebut kini udah diprivasi.
Menyikapi hal tersebut pihak pengelola Wisma Atlet Kemayoran pun bergerak cepat menelusurinya.
Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap perawat yang dimaksud.
Sementara pasiennya belum diperiksa karena masih positif Covid-19.
Saat ini pasien tersebut masih menjalani isolasi di Wisma Atlet.
“Kita akan limpahkan ke Polisi apabila ada unsur pidananya,” kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu (26/12/2020) malam.
Respons Persatuan Perawat
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengutuk keras kejadian tersebut.
“Kalau saya bukan menyayangkan lagi adanya kejadian tersebut tapi mengutuk,” kata Hanif saat dihubungi.
Bagaimana tidak menurutnya perbuatan tersebut telah mencoreng citra profesi perawat.
Apalagi saat ini banyak perawat yang sedang berjibaku bersama tenaga medis lainnya dalam menangani Covid-19.
“Walaupun ini perilaku individu , tapi sedikit banyak ada yang mempersepsikan jelek perawat, kita sangat mengecam perilaku tersebut,” katanya.
PPNI menurut Hanif mendukung tindakan tegas yang dilakukan manajemen Rumah Sakit yang membawa kasus perbuatan asusila tersebut ke ranah hukum.
Menurut dia, perilaku asusila tersebut selain tidak pantas juga membahayakan kesehatan karena berpotensi menyebarkan Covid-19.
“Ini kan antara yang pasien dan perawat, Covid-19 berpotensi ditularkan, jadi kita dukung pihak-pihak berwenang melakukan tindakan tegas,” katanya.(msn)