Indovoices.com– Deforestasi, kerusakan lahan gambut dan kebakaran, bencana asap, perampasan lahan, emisi iklim, dan masih banyak lagi persoalan akibat kerusakan lingkungan yang terjadi akibat industri minyak kelapa sawit. Karena hal ini, Indonesia akan terus-menerus menghadapi kritik, terutama dari Eropa.
Demikian komentar Romain Pirard, peneliti senior Trase, saat berkunjung ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (12/8). Kedatangan Romain bersama para peneliti Auriga Nusantara, Wiko Saputra, Ramada Febrian dan Timer Manurung, guna memperkenalkan sebuah platform yang fokus mendorong isu transparansi pada tata kelola komoditas pertanian global.
Dalam diskusi yang dihadiri tiga Pimpinan KPK, yakni Basaria Panjaitan, Laode M. Syarif dan Saut Situmorang, Romain mengatakan bahwa platform Trase bisa berguna bagi KPK. Beberapa di antaranya,sebagai rujukan untuk menetapkan daerah prioritas (intervensi) KPK terkait pengelolaan alam, menjadi rujukan untuk mengurangi state lost sekaligus optimalisasi pendapatan negara, serta feferensi dalam mengukur penerimaan pajak.
“Juga kegiatan penindakan, untuk melakukan penelusuran aktor Beneficial Ownership dalam penyelidikan,” katanya.
Kesempatan itu, juga digunakan Romain untuk meminta dukungan KPK untuk bisa membantu penelitian lanjutan.
“Kami berharap KPK bisa membuka jalan kerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah terkait,” katanya.
Merespons harapan itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang hal itu sangat memungkinkan dilakukan, mengingat saat ini KPK memiliki unit kerja yang memfokuskan perbaikan tata kelola pemerintah daerah.
“KPK bisa bantu berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait, yang bisa dikerjasamakan melalui Korsupgah.”
Trase yang bisa diakses melalui https://trase.earth/ merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperjelas pemahaman terkait rantai pasok komoditas pertanian yang berisiko menyebabkan deforestasi. Hal ini meliputi pemetaan rantai pasok minyak sawit di Indonesia yang menggunakan data aliran minyak sawit dari eksportir dan importir di sepanjang alurnya. Platform ini berfokus pada terbentuknya transparansi rantai pasok komoditas khususnya minyak kelapa sawit di Indonesia.
Harapannya, inisiatif ini dapat mendukung pengembangan komoditas berbasis lahan yang berkelanjutan. Dengan memberikan cara pandang yang lebih baik kepada pemerintah,swasta dan masyarakat.
Data Trase mendatang tentang minyak kelapa sawit di Indonesia akan memberikan gambaran umum netral yang dapat diakses mengenai kinerja keseluruhan sektor, dan masing-masing perusahaan, pelaku, yurisdiksi, dan pasar impor yang terlibat, dari tahun ke tahun.
Ini semua akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko dalam rantai pasok dan berinteraksi secara langsung dengan pelaku dagang dan produsen, sebagaimana yang dilakukan platform tersebut terhadap kedelai Brasil dan beragam komoditas lainnya. Dan membantu pihak lain dalam memantau kinerja mereka. (kpk)