Kampret atau onta mana yang bisa menyangkal hasil kerja Raja Kecebing yang satu ini? Tidak ada!
Seorang yang sudah malang melintang di dunia yang dia cintai tapi baru diberi kesempatan oleh Presiden Jokowi untuk mengemban tugas paling barat dalam tatanan pembangunan negeri ini. Ya, dialah, Basuki Hadimulyono, Menteri PUPR. Seorang pemimpin di lembaganya yang begitu devoted kepada apa yang sudah dititipkan Pak Jokowi untuk membantunya membangun Indonesia.
Tangan Basuki, ibarat tangan seorang pemahat handal. Tidak peduli kayu apa yang diberikan oleh Pak Jokowi, Basuki pahat dengan ketulusan hati menjadi satu karya yang begitu berguna untuk seluruh anak negeri dari generasi ke generasi.
Kedudukan menjadi menteri untuk bidang yang begitu dia cintai, ibarat pucuk dicinta ulam tiba. Ditangan Basuki, impian Presidan Jokowi untuk mewujudkan NAWACITA butir ketiga bukan hanya sebuah cita-cita, tapi itu sudah nyata. Kedisiplinannya bekerja, ketajamannya menghitung angka, dan keyakinan bahwa ini awal dari perubahan Indonesia adalah modal keberhasilan pembangunan.
Basuki Hadimulyono mengebrak! Mengguncang seluruh orang yang selama ini hanya berangan-angan tentang masa depan.
Sosoknya yang dikenal cepat akrab dengan siapapun dan tidak suka terikat dengan aturan-aturan protokoler cocok dengan Boss-nya yang juga sering keluar dari aturan protokoler. Mungkin itu karena Basuki adalah seorang anak band yang nyasar menjadi menteri ?.
Dr. Ir. Muhammad Basuki Hadimulyano MsC, lahir di Surakarta tanggal 5 November 1954. Melihat perjalanan karirnya, beliau bisa dikatakan seorang insan PUPR sejati. Eksistensi beliau dibidang INFRASTRUKTUR dan ke-PU-an tidak bisa lepas dari lembaga tempatnya berkarir. Diluar kementerian PUPR, beliau pernah menduduki jabatan sebagai Sekertaris Jendral di Indonesian National Committee On Large Dam atau ICOLD dan berhasil menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan dan simposium internasional ICOLD.
Nama Basuki mulai dikenal publik saat memimpin tim penanggulangan bencana lumpur Lapindo. Mitra-mitra Basuki mengenalnya sebagai sosok yang berdedikasi tinggi pada pekerjaan. Banyak bekerja tanpa pamrih dan tidak banyak bicara atau dalam filosofi jawa dikenal dengan “Sepi in pamrih rame in gawe”.
Kata “luar biasa” rasanya tidak berlebihan untuk seorang Basuki Hadimulyono. Begitu namanya disebutkan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri PUPR, tugas yang tidak ringan sudah menanti dihadapan karena infrastruktur sangatlah vital bagi kemajuan dan kehidupan banyak orang. Saking pentingnya, dalam NAWACITA, Jokowi menempatkan pembangunan infrastruktur masuk dalam poin ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Basuki sebagai garda terdepan dari NAWACITA poin ketiga sudah pantas disebut “The right man on the right place”.
Pekerjaan rumah bagi Indonesia masih banyak dan berat, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pengembangan kota atau kawasan, hingga pembangunan pemukiman yang layak. Ditambah lagi dengan target pembangunan 65 bendungan yang harus diselesaikan dalam 5 tahun, yang harus dicapai oleh kementerian PUPR untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan Indonesia.
Layaknya seorang drummer dalam sebuah band, Basukilah yang memberikan aba-aba dimulainya sebuah proyekk dan menjaga ritme pengerjaannya sehingga tepat jadwal penyelesaiannya.
Saat ini Kementerian PUPR dikenal sebagai kementerian yang penyerapan anggarannya bagus dan cepat, penyelesaian proyek yang tepat waktu. Sepanjang yang kita ingat, Basuki adalah orang yang mampu menyelesaikan proyek terbanyak di negeri ini. Hanya dalam waktu 2 tahun pertama kepemimpinan saja, Kementerian PUPR sudah menyelesaiakan:
1. 2600 kilometer Jalan Nasional.
2. 568 kilometer Jalan Tol akan dioperasikan pada tahun 2017.
3. 23.000 meter Jembatan.
4. 520 kilometer Jalan Baru di Perbatasan.
5. 7 Bendungan mangrak diselesaikan.
6. 30 Bendungan Bar dimulai pengerjaannya.
7. 265.580 Hektar Jaringan Irigasi Baru.
8. 1.049.084 Hektar Rehabilitasi Irigasi.
9. 125 kilometer Sarana & Prasarana Pengamanan Pantai
10. 707 kilometer Sarana Pengendali Banjir.
11. 1.902.310 Kepala Keluarga telah terlayani sistem pengolahan air limbah.
12. 3.116.200 Kepala Keluarga terlayani sistem persampahan
13. 6.764 Hektar Kawasan Kumuh Telah tertangi.
14. 31.490 Unit Rumah Susun Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
15. 290.142 Unit Rumah Swasembada.
16. 17.844 Unit Rumah Khusus.
Gencarnya pembangunan infrastruktur nasional yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi yang digawangi oleh Basuki Hadimulyono dan jajaran Kementerian PUPR telah menunjukkan hasil yang membanggakan.
Daya saingin bidang infrastruktur Indonesia pun meningkat. Dalam The Global Competitiness Report 2017 yang dikeluarkan oleh The World Economic Forum, menunjukkan daya saing Indonesia pada tahun 2017 berada diperingkat 60 atau naik dari peringkat 82 di tahun 2014.
Di tahun 2017 ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menganugrahkan gelar “PEREKAYASA UTAMA KEHORMATAN” kepada Menteri PUPR kita, Bapak Basuki Hadimulyono.
Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah berjasa menghasilkan karya nyata dibidang teknologi atau kerekayasaan kepada negara yang berimplikasi kepada peningkatan perekonomian, kesejahteraan rakyat, martabat dan kemandirian.
Gelar ini adalah SEBUAH PENGAKUAN TERSENDIRI UNTUK PENCAPAIAN SEORANG PUTRA BANGSA DAN PENGHORMATAN YANG SETINGGI-TINGGINYA KEPADA PERAIH GELAR.
Untuk itu, saya pribadi mengucapkan SELAMAT, Meteri PUPR kita ini memang sangat pantas dan berhak atas gelar “PEREKAYASA UTAMA KEHORMATAN”. Semoga terus berkarya karena Indonesia sangat membutuhkan anda.
Dan saya juga mengucapkan selamat kepada Presiden Jokowi yang telah menemukan dan menempatkan seorang bintang diantara semua putra bangsa yang ada. Seperti yang selalu kita dengar, orang baik hanya akan bertemu dan bersama orang baik.