Indovoices.com – Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan halal bi halal bagi seluruh pegawai KPK pada Rabu (19/6) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, selain dihadiri Pimpinan dan pegawai KPK, juga para alumni KPK, seperti mantan Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki, Amien Sunaryadi, Erry Riyana Hardjapamengkas, Chandra M. Hamzah, dan Waluyo
Dalam sambutannya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan bahwa dalam momentum silaturahmi halal bi halal kali ini, KPK juga membuat diskusi yang memberikan wawasan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan serta nasionalisme.
“NKRI itu harga mati yang harus kita junjung terus,” katanya
Dengan tema “Merajuk Persaudaraan Dalam Ikhtiar Antikorupsi”, diskusi yang dipandu Sosiolog Universitas Indonesia Imam B. Prasodjo itu menghadirkan narasumber inspiratif, antara lain Ustadz Yuke Sumeru, mantan musisi rock yang kini hijrah menjadi dai, Mulyono, salah satu korban selamat dari bom di depan kedutaan besar Australia, serta Ali Fauzi Manzi mantan teroris yang kini mengelola Yayasan Lingkar Perdamaian.
Diskusi tersebut membuka dan mengingatkan seluruh pegawai KPK atas budaya halal bi halal yang hanya ada di Indonesia serta makna silaturahmi kepada antarsesama tanpa memandang agama, suku, dan budaya apa seseorang itu berasal.
Kehadiran narasumber tersebut pun mengajarkan tentang nilai ikhlas, dan juga memaafkan dengan tulus bahkan untuk kesalahan terbesar manusia, “Tidak ada orang baik yang tidak memiliki masa lalu, dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan,” ujar Ali Fauzi.
Dari korban bom, Mulyono, kita mendapatkan pelajaran bahwa manusia terdiri dari dua bagian, satu fisik dan satunya mental. Ia mengatakan ketika bom terjadi kedua bagian itu ia rasakan yang teramat sakit dan sulit memaafkan, namun ketika ia pasrahkan dan menerima segala cobaan melalui ledakan bom yang ia alami, barulah ia merasakan sakit secara mentalnya hilang.
“Kalau kita menanam dendam di hati kita, kita seperti membawa truk sampah ke mana-mana kita pergi, bau, maka harus kita buang dendam itu agar hati kita bersih dan wangi,” ujarnya.
Diskusi ditutup dengan saling bersalam-salaman di antara pimpinan, pegawai, serta alumni KPK. Imam B. Prasodjo mengajak seluruh insan agar dapat bersalam-salaman dengan pemahaman yang dalam atas empati, karena itulah yang sebenarnya diajarkan di dalam Al-quran.