Indovoices.com –Dua petinggi kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), Zulkarnaen dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, dibawa ke Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Keduanya akan diterbangkan dari Lampung bersama 21 terduga teroris lainnya.
“Iya 23 tersangka teroris dibawa dari Lampung ke Jakarta hari ini,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Menurutnya, 23 terduga teroris yang dipindahkan itu ditangkap di Lampung dan merupakan anggota kelompok JI.
“Seluruhnya memiliki peran dan yang berpotensi dan berkontribusi dalam perencanaan tindak pidana teror di kemudian hari,” tuturnya.
Ia belum memberikan informasi lebih lanjut perihal pemindahan tersebut.
Diketahui, Zulkarnaen sempat buron selama 18 tahun sebelum akhirnya ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 di Lampung pada 10 Desember 2020.
Menurut catatan Densus, Zulkarnaen merupakan otak peledakan gereja serentak pada malam Natal dan Tahun Baru 2000 dan 2001.
Kemudian, otak kasus Bom Bali I (2002), kasus Bom Marriot pertama (2003), kasus bom Kedubes Australia (2004), dan kasus bom Bali II (2005).
Polisi juga menyebut Zulkarnaen sebagai pimpinan askari markaziyah JI, yang merupakan pelatih akademi militer di Afganistan selama 7 tahun.
Peran lain Zulkarnaen adalah diduga menyembunyikan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga.
Upik Lawanga, yang merupakan salah satu aset dari kelompok JI, telah lebih dahulu ditangkap di Lampung pada 23 November 2020.
Adapun Upik Lawanga merupakan penerus teroris Dr Azahari yang sudah meninggal dunia.
Upik Lawanga bahkan dipanggil sebagai profesor karena dianggap memiliki kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi atau high explosive.(msn)