Indovoices.com –Nouval Farisi (36) warga Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terduga teroris buruan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Dalam pandangan warga, Nouval dikenal sebagai orang yang tak pernah bermusuhan dan tak pernah terlibat konflik dengan warga.
Semasa kecil dan tumbuh dewasa besar di Tanjung Barat, Nouval dikenal dengan sosok putra Betawi yang baik, beragama yang taat, dan selalu menjaga silaturahim.
“Kebetulan saya jadi Ketua RT sudah 16 tahun nih. Saya pengurus RT sudah lama dan juga dia tetangga dekat saya,” ujar Ketua RT setempat, Budianto (51) saat ditemui di rumahnya, Rabu (7/4/2021) malam.
Budianto mengatakan, tak ada yang mencurigakan dan aneh dalam keseharian Budianto. Dalam bergaul dengan teman-temannya, ia kerap bercanda.
“Yang saya garis bawahi beliau orang baik, beliau (Nouval) dari keluarga Al Sunnah Wal Jamaah, Betawi kan. Di lingkungan tinggal selama tinggal dari anak-anak, dewasa, sampai menikah tidak pernah membuat masalah,” tambah Budianto.
Adapun Nouval di Tanjung Barat tinggal di rumah kakek neneknya. Ia dibesarkan oleh kakek neneknya hingga akhirnya meninggal dan ia menikah lalu pindah ke Pasar Minggu.
Semenjak pindah, Nouval juga terkadang masih mampir ke tempatnya dibesarkan. Nouval juga suka bergabung dengan kegiatan-kegiatan warga meski sudah pindah.
“Kalau kegiatan masih tinggal di sini sering ikut tur (warga) dia. Saat rumah di sana dia masih ada juga ikut sesekali tur di sini. Beliau ajak anak dan istri,” ujar Budianto.
Nouval juga sempat bekerja di tempat yang tak jauh dari tempatnya dibesarkan. Ia juga terkadang masih mampir untuk nongkrong bersama teman-temannya.
“Dia sempat kerja di Cempaka samping itu kan ada peminjaman uang. Nah dia (Nouval) sebagai debt collector. Kalau istirahat dia suka datang ke Kober Lama (dekat rumah Nouval), nongkrong sama teman-temannya. Tapi dia tidak ada berbahasa yang berpikirnya jauh gitu (radikal),” kata Budianto.
Nouval juga tak pernah memperlihatkan gerak-gerik tergabung dengan kelompok radikal.
Budianto melihat Nouval dalam selama tinggal di Tanjung Barat suka terlibat dalam kegiatan Karang Taruna.
“Dia ikut organisasi-organisasi yang sifatnya radikal, saya tidak pernah tahu. Memang tidak ada di lingkungan kita,” tambah Budianto.
“Status Whatsapp-nya ngga pernah yang ekstrem-ekstrem. Status WA-nya paling tentang jualan cupang, telur, dan main sama anak-anak. Statusnya seputar keluarga dan ekonomi. Kalau untuk menghasut tidak pernah ya setahu saya,” kata Budianto.
Namun, Budianto mengaku tak tahu perkembangan Nouval setelah pindah ke Pasar Minggu sejak lima tahun lalu.
Setelah pindah, komunikasinya tak seintensif seperti saat Nouval masih tinggal di Tanjung Barat.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri memburu tiga orang terduga teroris dari pengembangan penangkapan terduga teroris sebelumnya.
Kompas.com menerima dokumen tiga DPO terduga teroris atas nama Arief Rahman Hakim (48), Nouval Farisi (36), dan Yusuf Iskandar alias Jerry (54).
“Benar, tiga DPO itu adalah DPO Densus 88 Polri,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Rabu (7/4/2021).
Ramadhan mengatakan, para buron ini diketahui berdasarkan hasil pengembangan dari penangkapan sejumlah terduga teroris di Jakarta.
“Nanti soal perannya kami update,” ujar Ramadhan.
Selain Nouval, ada terduga teroris yang diburu Densus 88 yaitu Arief Rahman Hakim yang tinggal di Petukangan Selatan, Pesanggrahan.
Terduga teroris lainnya, Yusuf Iskandar alias Jerry, tinggal di Jati Padang, Pasar Minggu.
Ketiga buron tersebut diduga melanggar ketentuan Pasal 15 jo Pasal 7 jo Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003.