Indovoices.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan CNN Indonesia, melaksanakan kampanye antikorupsi dalam program Goes to Campus bertema “Membangun Generasi Positif”.
Kegiatan ini digelar di Makasar pada Kamis (2/5) dan Medan pada Jumat (3/5). Di makasar bertempat di Ruang Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin Makassar, sedangkan Medan bertempat di ruang Auditorium Universitas Sumatera Utara. Dari dua kota itu, diikuti sekita dua ribu peserta yang mayoritas dari kalangan anak muda.
Di Makassar, kegiatan dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama diselenggarakan stadium general (kuliah umum) dan sesi kedua, dilakukan pemutaran film terkait antikorupsi dan talkshow bersama Penasehat KPK, Sarwono Sutikno dan Wiwid Septi Yardi, Sutradara Film Jimpitan yang merupakan film terbaik dalam Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) 2018.
Penasihat KPK Sarwono Sutikno mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tentang nilai-nilai antikorupsi khusunya kepada mahasiswa melalui cara yang dekat dengan anak muda.
“Kampanye bersama ini dinilai sebagai pendekatan yang kreatif dan unik untuk menjangkau kaum muda dalam meningkatkan pemahaman dan upaya mendorong aksi bersama dalam pencegahan korupsi di masyarakat,” katanya.
Sementara Wiwid Septi Yardi, Sutradara Film Jimpitan mengapresiasi KPK yang menggunakan film sebagai salah satu cara kreatif untuk mendorong kaum muda terlibat dalam gerakan antikorupsi.
“Kaum muda juga bisa memanfaatkan media sosial untuk mengampanyekan nilai-nilai antikorupsi ataupun membuat konten kreatif seperti vlog dan lainnya,” kata Wiwid.
Kampanye Goes to Campus diselenggarakan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tentang nilai-nilai integritas dan upaya pencegahan korupsi kepada kaum muda, khususnya mahasiswa; juga untuk membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan terutama sebagai kesiapan menghadapi dunia kerja.
Sementara itu di hari berikutnya di Medan, juga diselenggarakan kegiatan serupa. Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari mengatakan, tidak hanya memberikan pemahaman regulasi yang diberikan, tetapi juga perlu membangun kesadaran kaum muda bahwa bibit-bibit korupsi yang besar itu muncul dari hal kecil. Salah satunya korupsi dalam memperoleh layanan publik.
“Salah satu kepedulian KPK adalah meningkatkan kesadaran anak muda tentang bahaya korupsi. Oleh karena itu, anak muda perlu memiliki integritas, akuntabilitas, dan transparansi untuk melawan korupsi,” katanya.
Senada dengan Tsani, Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama USU Mahyuddin K. M. Nasution, mengatakan pentingnya kaum muda memiliki nilai integritas. Sebab, kemajuan zaman tidak hanya memberikan ruang untuk kiprah prestasi, namun juga membawa pengaruh positif dan negatif sebagai akibat dari dunia yang mengglobal dan tanpa batas.
“Pemuda harus berani mengatakan tidak untuk pengaruh negatif,” katanya
Sektor layanan publik masih menjadi menjadi salah satu prioritas KPK dalam upaya pencegahan korupsi. Karenanya, dalam kegiatan Goes to Campus potensi korupsi pada sektor layanan publik menjadi salah satu topik yang diangkat.
Sementara itu. Sumarjono, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia layanan publik juga berpesan kepada peserta yang merupakan calon angkatan kerja agar berperilaku hidup sederhana,
“Banyak anak muda telat mau tahu soal BPJS ketenagakerjaan. Padahal punya prinsip ‘muda hura-hura, tua kaya raya’. Padahal itu sulit. Yang benar adalah kita menyiapkan hari tua dari muda,” katanya.