Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempelajari kemungkinan bagi lembaga keuangan mikro nelayan atau bank mikro nelayan bisa memberikan bunga 3 persen kepada nelayan yang membutuhkan modal, turun dari 7 persen saat ini.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian lembaga keuangan mikro nelayan, di Pantai Wisata Karangsong, Kab. Indramayu, Jawa Barat, Rabu (6/6) sore.
“Ini kan BLU (Badan Layanan Umum), kan enggak cari untung. Duitnya juga dari APBN, tapi yang penting jangan habis, tapi bisa bergulir di nelayan, bisa dipakai untuk kegiatan-kegiatan nelayan,” kata Presiden.
Diingatkan Presiden Jokowi, bahwa pemerintah mendirikan lembaga keuangan mikro nelayan ini fungsinya adalah untuk memberikan ruang kepada nelayan, agar kalau ingin membutuhkan modal ada tempatnya.
“Kita harapkan apa yang sering dikeluhkan nelayan setiap saya turun ke bawah atau saya undang ke Istana, yang disampaikan selalu Pak permodalan, pembiayaan, Pak. Bolak-balik itu terus,” ujar Presiden Jokowi.
Hati-Hati
Dalam dialog dengan nelayan yang hadir dalam acara tersebut, Presiden Jokowi berpesan agar hati-hati kalau meminjam ke bank.
“Gunakan seluruhnya untuk modal kerja, modal usaha. Jangan melang-meleng ke mana-mana, dipakai untuk beli TV, beli kulkas, beli mobil, beli motor,” tutur Presiden.
Kalau sudah dapat keuntungan dari situ, lanjut Presiden, maka keuntungan dapat disimpan. “Sudah terkumpul mau beli mobil, mau beli kulkas, mau beli TV yang gede, mau beli kulkas, mau beli rumah yang gede, silakan,” sambung Presiden Jokowi.
Acara peresmian lembaga keuangan mikro nelayan itu dihadiri oleh Ibu Negara Iriana, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. (RSF/ES)