Indovoices.com – Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga mendukung upaya Komite Sosial Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dalam memerangi penyebaran hoaks di Indonesia. Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta menyatakan kesepakatannya bahwa penyebaran hoaks harus dilawan bersama-sama dengan rasa persaudaraan, sportif, hingga profesional harus dipelihara.
“Hoaks harus dilawan. Semuanya harus dilakukan dengan penuh rasa persaudaraan, kejujuran, hingga profesional. Apa yang diperjuangkan harus sportif. Semoga Indonesia semakin jaya,” ujar Isnanta usai Pembacaan Deklarasi Antihoaks oleh KSPSI di Agro Wisata Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/02/2019).
Menurut Isnanta penyelenggaraan deklarasi yang diisi dengan gerak jalan dapat membuat kebugaran KSPSI tetap terjaga. “Setidaknya dengan berjalan santai membuat tubuh menjadi berolahraga. Kita akan melaksanakan jalan sehat. Dengan ini diharap kebugaran tetap terjaga. Selamat menjalankan aktivitas. Perkenankan kami mengucapkan selamat hari ulang tahun KSPSI yang ke-46. Tentu ini luar biasa dan perjalanan yang panjang. Selamat berkerja, selamat menjalankan aktivitas,” ujarnya.
Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Wardoyo menyatakan upaya memberantas hoaks yang setiap hari ada di media sosial membutuhkan setiap warga Indonesia merapatkan barisan dan bergandengan tangan. Ia pun mendorong KSPSI memberikan kontribusi untuk mengawal berlangsungnya demokrasi di tanah air yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
“Kita semua tahu bahwa akhir-akhir ini kita dilanda topan yang namanya hoaks. bahkan kita tidak tahu apakah berita ini benar atau hoaks. Ini sangat berbahaya jika masyarakat kita terus menerus dijejali dengan berita-berita bohong yang cenderung mengandung fitnah, adu domba,” katanya.
Menurut Wardoyo, hoaks bukanlah budaya Indonesia yang dikenal santun dan ramah. Oleh karena itu, Wardoyo mengharapkan agar deklarasi KSPSI tidak berhenti di tempat ini namun dapat terus digelorakan di tengah-tengah masyarakat dan keluarga. “Saya senang jika hari ini KSPSI mendeklarasikan anti hoaks Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi setiap langkah dan perjuangan kita dalam membangun bangsa menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” jelasnya.
Wakil Komandan Rayon Militer Cisarua, Rokhim mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mempercayai berita hoaks karena bisa mengakibatkan perpecahan antar instansi dan masyarakat. Rokhim juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk cermati dan pedomani jangan sampai isu-isu yang kurang jelas terutama adanya isu-isu SARA yang dapat mengakibatkan bangsa Indonesia terpecah belah. “Saya imbau seluruh masyarakat, mari tegakkan dan waspadai diri untuk berita-berita hoaks,” ajaknya.
Deklarasi yang dibacakan sebelum gerak jalan itu diikuti oleh ratusan peserta. Berikut lima butir sikap antihoaks dan ujaran kebencian dari pekerja/buruh dalam melawan hoaks yang dibacakan dalam deklarasi tersebut:
- Bahwa Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945. Indonesia adalah Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI) yang dibangun atas dasar kesepakan dari berbagai suku, agama, ras, maupun golongan, karena itu harus dijaga dengan segenap tumpah darah dari pihak-pihak yang berusaha merongrong Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
- Bahwa penyebaran hoaks (berita bohong) maupun ujaran kebencian yang memprovokasi masyarakat dan adu domba, yang dapat menimbulkan rasa kebencian, permusuhan berlatar belakang suku, agama, ras, maupun antar golongan merupakan musuh kita bersama.
- Bahwa Serikat Pekerja Buruh meminta aparat pemerintah terkait tokoh masyarakat, tokoh agama, kalangan pendidik, media cetak dan elektronik, dewan perwakilan rakyat serta penggiat Anti Hoaks untuk dapat memberi pencerahan dan pemahaman bahaya hoaks bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara, serta sekaligus mendesak penegak hukum untuk menindak tegas pelaku penyebar hoaks dan ujaran kebencian tanpa pandang bulu.
- Bahwa Serikat Pekerja Buruh menghimbau seluruh masyarakat untuk mendukung dan mensukseskan Pemilu dan Pileg dan Pilpres, Hari Rabu, 17 April 2019 dengan damai, aman, dan demokratis. Hendaknya setiap masyarakat menghargai perbedaan serta menghormati pilihan masing-masing. Tidak saling menghujat, menyebar hoaks, dan ujaran kebencian karena kita semua bersaudara. Berbeda-beda tapi tetap satu Indonesia.
- Bahwa kami, Serikat Pekerja Buruh melawan hoaks dan ujaran kebencian. Kami menghimbau agar para pekerja buruh tidak ikut menjadi bagian penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, karena selain merugikan masyarakat, bangsa dan juga menimbulkan dosa. (hm.ys)