Indovoices.com –Siasat baru yang sedang dijalankan Satgas Nemangkawi diklaim berhasil membuat para teroris KKB Papua semakin terjepit.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Senin (17/5/2021).
Menurut Irjen Mathius D Fakhiri, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen yang berada di sekitar Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, semakin terdesak.
Hal ini dikarenakan Satgas Nemangkawi telah menerapkan strategi ‘tutup rapat’ di jalur-jalur perlintasan KKB Papua.
Beberapa pos penjagaan dibangun di jalur perlintasan yang biasa dilalui KKB Papua, seperti di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome.
“Sejak 13 Mei 2021 dan 16 Mei 2021 ada kejadian, itu memang kita sedang melakukan penegakan hukum karena kita sedang tutup rapat jalur-jalur mereka untuk memastikan bahwa kelompok ini harus keluar dari masyarakat yang ada di Ilaga, baik yang di Gome, Mayuberi di Ilaga Utara,” ujarnya.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘TNI-Polri Bangun Pos Keamanan di 3 Distrik, KKB Pimpinan di Puncak Semakin Terjepit’
Fakhiri mengklaim, masyarakat di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome, menginginkan aparat mengusir KKB Papua.
Sejak KKB Papua berada di wilayah itu, aktivitas masyarakat terganggu.
“Mereka harus keluar dari tiga distrik utama ini karena memang masyarakat sudah sampaikan ke pemerintah, mereka sangat terganggu dengan kehadiran kelompoknya Lekagak cs,” kata dia.
Fakhiri juga menyebut aparat keamanan akan terus melakukan penegakan hukum kepada KKB Papua yang tidak menyerahkan diri.
Fakhiri memastikan, aparat keamanan tetap membuka peluang bagi KKB Papua untuk kembali ke masyarakat asalkan mereka mau menyerahkan senjata api yang dipegang.
“Sejak awal aparat keamanan sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan, kalau mau menyerahkan diri (maka) serahkan senjata api dan kita akan berpikir untuk bagaimana menerima mereka,” kata dia.
Tapi jika KKB Papua tetap keras kepala seperti sekarang, Fakhiri menyatakan pihaknya akan terus melakukan penindakan.
“Kalau mereka tetap seperti sekarang, maka aparat keamanan tetap berhadapan dengan mereka, apapun risikonya kita akan melakukan penindakan,” kata Fakhiri.
Siasat Licik KKB Papua Dibongkar
Sementara itu, siasat licik KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen dibocorkan anak buahnya.
Hal ini terungkap setelah anak buah Lekagak Telenggen itu menyerahkan diri kepada Satgas Nemangkawi.
Tiga anggota KKB Papua yang menyerahkan diri itu berinisial YAW (34), MM (17) dan OM (41).
Mereka menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl saat melaksanakan patroli keamanan di Kampung Tanah Merah, Sabtu (15/5/2021).
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel ‘Sebut 3 Anggota KKB Menyerahkan Diri, TNI: Mereka Anggota Kelompok Lekagak Telenggen’
Anak buah Lekagak Telenggen ini pun blak-blakan mengungkapkan strategi kelompoknya untuk bertahan hidup dan menyusun kekuatan melawan aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.
Ternyata, Lekagak Telenggen membagi mereka dalam tugas-tugas tertentu.
Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suristiawa menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari ketiga anggota KKB itu, diketahui mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.
YAW yang juga terlibat perang di Tembagapura tahun 2017-2019, bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.
MM sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat, sedangkan OM sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.
Selain menyerahkan diri, kata dia, ketiganya juga menyerahkan senjata berupa senapan angin, golok, anak panah, amunisi SS2 dan sofgun, beberapa dokumen dan perlengkapan lainnya, seperti ransel, HP, dan lain-lain.
“Saat ini, ketiga anggota KKB dan barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Nemangkawi Polri untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut,” tambah dia.
2 KKB Tewas
Di bagian lain, Satgas Nemangkawi terlibat geger baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Ilga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (16/5/2021).
Dalam baku tembak itu, Satgas berhasil menembak mati dua anggota KKB.
Sedang satu anggota KKB lainya kabur dengan membawa senjata AK-47.
Peristiwa itu terjadi dalam baku tembak antara anggota Satuan Tugas Nemangkawi dan KKB kelompok Lekagak Talenggeng.
Tiga orang KKB melakukan kontak tembak dengan Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri pada pukul 04.12.
“TNI-Polri berhasil menembak tiga teroris anggota kelompok teroris Lekagak Talenggeng, dengan dua teroris meninggal dunia, satu orang melarikan diri dengan kondisi tertembak,” ujar Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal melalui keterangan tertulis, Minggu.
Saat ini personel Satgas Nemangkawi terus melakukan pengejaran dan penyisiran di lokasi baku tembak.
“Camp Mayumberi dikuasai TNI-Polri. Kami akan terus mengejar dan melakukan penegakan hukum kelompok teroris yang saat ini berada pada zona Mini ( Mimika, Intanjaya, Nduga, dan Ilaga/puncak),” kata Iqbal.
Dari hasil penyisiran, Iqbal menjelaskan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti.
“Barang bukti yang diamankan oleh petugas, dua mayat teroris, satu pucuk senjata organik jenis Moser 7,62, satu buah HT, amunisi 17 butir, dan empat selongsong peluru,” katanya.