“CORONA dan Nasionalisme Yg (cuma) Sebatas Kentut”
Kasus merebaknya virus Corona di banyak negara,
Termasuk di Indon!esia.
Secara tidak langsung,
Menyentil rasa Kemanusiaan,
Sekaligus Nasionalisme kita.
Dari sisi Kemanusiaan,
Mau tidak mau kita diajak,
Utk bergandengan tangan,
Saling menguatkan,
Saling mendoakan,
Saling beberi perhatian lebih,
Kepada semua orang yg ada di sekitar kita.
Sementara dari sisi Nasionalisme,
Tanpa perlu disuruh,
Kita akan mendukung,
Mensupport segala yg dilakukan Pemerintah,
Termasuk mematuhi aturan yg diberlakukan oleh Pemerintah Pusat.
—————————–
Sampai dengan semalam,
Jumlah pasien yg terindikasi positif mengidap virus COVID-19 di Indonesia,
Telah sampai di angka 96.
Walau pun dari jumlah yg ada,
Terdapat pasien yg meninggal,
Namun banyak pula yg pada akhirnya sembuh.
Artinya,
Virus Corona ini bukanlah virus yg mematikan,
Dan tidak dapat disembuhkan.
Hanya sayangnya,
Sangat minim pemberitaan ttg pasien yg sembuh tersebut .. 🙂🙂
Hal ini yg akhirnya menimbulkan kepanikan tersendiri pada warga.
Barang2 yg diperlukan dalam upaya pencegahan merebaknya COVID-19,
Mulai hilang di pasaran,
Dan kalaupun ada harganya sangat mahal.
Para “mafia” mulai “bermain”,
Memanfaatkan situasi demi kantong pribadinya.
Bahkan intruksi Presiden utk tetap tenang dalam menghadapi semuanya,
Karena Pemerintah sedang berupaya mencari jalan keluar yg terbaik.
Sepertinya tak lagi digubris oleh sebagian warganya.
Upaya meredam kepanikan,
Dg menyembunyikan identitas pasien berikut lokasi dimana pasien terinfeksi,
Dianggap sebagai tindakan yg “merugikan warga”.
Padahal,
Hak sebagai pasien yg dilindungi identitasnya,
Seperti kita ketahui bersama,
Adalah kode etik kedokteran,
Yg tidak boleh dibuka kepada sembarang orang, bukan?? … 🙂🙂
———————-
Di sinilah Nasionalisme mulai diuji …
Sampai di mana ketaatan kita sebagai warga negara,
Utk mematuhi protokoler,
Yg sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.
Termasuk,
Kita pun bisa menyaksikan,
Pemerintah Daerah mana yg “mbalelo”,
Tidak mentaati aturan Pemerintah Pusat,
Malah bikin aturan sendiri.
(termasuk menyebar kepanikan baru di kalangan warganya).
Juga pernyataan2 dari beberapa pejabat,
Dan para politikus,
Yg berupaya utk “menjegal” kebijakan Pemerintah Pusat,
Dg melakukan system LockDown.
—————————-
Apakah LockDown efektif diberlakukan di Indonesia?
Berapa besar kemungkinan terbebasnya kita dari virus COVID-19,
Jika kebijakan tersebut benar2 diterapkan?
Jawaban atas pertanyaan pertama,
Adalah SAMA SEKALI TIDAK EFEKTIF.
Yakinkah,
Jika LockDown diberlakukan di negeri ini,
Seluruh warga akan mentaatinya?
Selama 2 minggu benar2 diam di rumah,
Tidak melakukan kegiatan di luar rumah??
Yg ada,
Kantor sepi,
Sekolah sepi,
Kampus tutup,
Tapi semua pada kongkow di warung kopi,
Pada nongkrong di cafe,
Pengajian jalan terus,
Tukang sayur,
Tukang sampah keliling,
Tukang nasi uduk masih jualan …
Ok,
Kalau beneran aturan ini dibakukan,
Jika ada yg memaksa keluar rumah,
Akan dikenai sanksi atau hukuman!!
Bagi yg punya duit,
Gak masalah.
Mereka akan memborong bahan makanan utk jangka waktu panjang.
Lha mereka yg menggantungkan rejeki pada pekerjaan sehari2,
Seperti tukang sayur,
Tukang ojek,
Buruh harian lepas.
Mereka mau makan apa???
Bisakah negara menjamin kehidupan mereka selama system diberlakukan?
Andaikata bisa,
Berapa banyak dana yg diperlukan,
Dan darimana asalnya?? ….
Pertanyaan kedua,
Apakah menjamin??
Saya akan balik bertanya,
Pernahkah ada jaminan 100% tercapai??
Yg namanya virus, wabah …
Siapapun bisa tertular,
Serapat apapun kita mencoba menutupi diri.
———————-
Usulan LockDown ini,
Lebih menunjukkan sikap egois warga,
Yg cuma ingin “aman” sendiri.
“Sabodo amat gimana nasib orang lain,
Yg penting gw aman,
Kagak tertular”
Termasuk juga,
“Sabodo amat orang di luar sana bisa makan ato kagak,
Yg penting stock gw aman di rumah”
Inikah Indonesia??
Yg amat sangat dikenal dg gotong royong nya,
Namun memilih utk menjadi sosok paling egois??
Saya sendiri menyebut orang2 yg mengusulkan LockDown ini,
Adalah mereka yg cuma berjiwa Nasionalisme sebatas Kentut semata 😂😂😂
Ngomong Nasionalisme e pualing kenceng,
Tapi bau busuk!!! …💩💩
Karena di balik omong kosong soal Nasionalisme,
Ternyata ada ‘maksud2 terselubung”,
Yaitu cari keuntungan bagi diri sendiri.
Dan mereka itu sebenarnya bukan lagi seorang Nasionalis,
Tapi cuma seorang Pengkhianat Negeri!! 👎👎👎👎
Salam waras Indonesia 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
https://m.youtube.com/watch?v=DBKHdj0dcxk&feature=youtu.be