Sambil menyeruput segelas teh hangat dg sedikit gula,
Yg saya nikmati di sore yg dipenuhi rintik hujan …
Mata saya kembali menelusuri catatan harian Babi Tersayank,
Yg tadi pagi dikirimkannya kepada saya …
Belum juga selesai saya membacanya,
Tiba2 bresss!! …
Hujan lebat mendadak turun,
Dan jalanan di depan rumah saya
Mendadak menjadi lapangan bola bagi anak2 kampung di mana saya tinggal.
Tanpa mempedulikan hujan yg semakin deras,
Mereka berteriak2 bermain bola ..
Sampai kemudian,
Salah satu Emak mereka datang dg langkah2 panjang,
Lantas dg suara menggelegar menghardik mereka …
“Hei anak syetan!! ….
Pulang loe!! …
Main ujan melulu,
Giliran sakit,
Emak loe juga yg repot …
Jadi anak bisanya cuma nyusahin aja!! …”
Tampaknya,
Si anak yg dimaksud menolak pulang,
Dan terjadilah baku mulut cukup seru dan ramai,
Sampai akhirnya perseteruan dimenangkan oleh si Emak,
Dan cerita pun tamat!!! … 😄😄
—————————————-
Sambil menarik nafas panjang,
Saya kembali membaca catatan Babi Kesayangan saya,
Yg baru separuh terbaca …
Dan saya pun tersenyum .. 😊😊
Bukti nyata dari apa yg dia tulis,
Barusan tersaji di depan mata saya …
Tanpa settingan,
Tanpa rekayasa,
Tanpa dibuat2 😄😄
Bagaimana orang tua jaman now,
Banyak memperlakukan anak dg sekehendak hati ..
Menganggap anak sebagai hak milik,
Di mana mereka punya hak mutlak,
Utk memperlakukan mereka,
Bahkan dg cara yg tidak manusiawi 😜😜😜
Saya jadi ingat salah satu syair karya Khalil Gibran,
Yg saya baca bertahun2 lalu …
“Anak2 kalian itu bukanlah anak2 kalian.
Mereka adalah anak2 kehidupan yg merindukan kehidupannya sendiri.
Melalui kalian mereka lahir, namun bukan dari kalian,
Mereka ada pada kalian tapi bukan hakmu sekalian.
Berikan mereka kasih sayang kalian pada mereka,
Tapi jangan pernah memberikan bentuk2 pikiran,
Sebab mereka memiliki pikiran mereka sendiri”
Nah,
Jadi pada intinya,
Anak yg kita miliki hanya “titipan” yg dipercayakan oleh Tuhan,
Utk kita jaga,
Kita lindungi,
Kita kasihi,
Sekaligus kita bimbing agar menjadi baik.
Lantas,
Kenapa pula sampai ada yg menyebut anaknya sendiri,
Dg sebutan “anak syetan”??
Atau karena sebagai orang tua,
Mereka merasa telah menyerupai sifat syetan,
Sehingga menghasilkan anak syetan?? 😂😂😂😂
————————————–
Banyak orang tua jaman now ini,
Yg maunya serba instant …
Termasuk dalam hal mendidik anak2nya ….
Masukkan ke sekolah mahal dan ternama,
Bayar,
Dan tunggu hasil akhirnya …
Anak yg pinter secara akademika,
Yg nilai2nya A bahkan A+ semua,
Akan langsung jadi kebanggan bersama 😉😉
Soal karakter dan kepribadian??
Ya gak perlu (menurut mereka) …
Toh kalo mau masuk PSB (Penerimaan Siswa Baru) atau bahkan UMPTN kelak,
Test nya sebatas tes tulis ttg kemampuan akademika,
Dan bukan test kepribadian (yg acak adul).
Akhirnya,
Siapa yg jadi “bulan2an”?? ..
Adalah GURU,
Yg dituntut utk bisa “membentuk manusia2 ajaib” yg pinter sundul langit 😀😀
Muridnya bodoh,
Salah Gurunya …
Muridnya dapat nilai ulangan jeblok,
Salah Gurunya …
Muridnya bandel dan nakal,
Salah Gurunya …
Pokoke,
Semua salah Guru deh 😂😂
Dan sebagai orang tua yg merasa sudah membayar mahal buat biaya sekolah,
Mereka merasa yg selalu paling benar 💩💩💩
Well ….
Mau misuh tapi koq eman2 cangkem ku 😅😅
Secara,
Banyak banget orang tua bermental “Djancuk” belakangan ini,
Yg cuma modal “manak” tok,
Tapi ogah ngurus anak 😜😜😜
————————————————-
Akhir nya,
Saya cuma berharap,
Ke depan nya orang makin sadar,
Bahwa punya anak itu beda jauh sama pelihara sapi 🐄🐄🐄
Kalo piara sapi,
Kasih umpan rumput,
Diamkan,
Beranak pinak,
Dan itu udah berarti untung …
Sementara kalo anak,
Mosok mau diuntungkan juga sih?
Nek iyo,
Yo kebacut tenan kuwi 🙈🙈🙈
Ingat yaaa!!! …
Anakmu bukan milikmu,
Dan anakmu (juga) bukanlah sapi 🐮🐮🐮
Selamat sore, Kesayangan 🐷🐷🐷