SEBARKAN!!! VIRALKAN!!! Agar para pendoktrin paham-paham radikal dan terorisme itu tidak bisa lagi menanamkan doktrin dan ujaran kebencian mereka.
Rakyat Indonesia saat ini merasakan dukacita yang sangat mendalam. Hari ini beberapa orang meninggal karena nyawanya direnggut oleh bom bunuh diri pelaku terorisme. Setiap rakyat Indonesia harus bersedih dengan kejadian ini. Namun kita tidak boleh takut, kita justru harus marah, marah bukan hanya kepada pelaku terorisme. Namun terlebih lagi marah kepada pendoktrin-pendoktrin radikalisme dan terorisme yang saat ini masih banyak berkeliaran mencari korban di antara kita semua. Marah kepada pendoktrin-pendoktrin radikalisme dan terorisme yang mengajarkan anak-anak kita, saudara dan teman-teman kita untuk membenci satu sama lain. Bahkan mengajarkan anak-anak kita untuk mati bunuh diri, sementara para pendoktrin ini tetap hidup dan berkeliaran bebas.
Jangan katakan ini semua hanya drama ataupun permainan politik. Jangan kira aksi bom bunuh diri hanyalah upaya pengalihan isu. Lihatlah ada banyak korban yang meninggal. Korban-korban yang tidak bersalah. Apakah kita harus menunggu keluarga kita yang mati karena bom bunuh diri, barulah kita sadar bahwa bom bunuh diri ini adalah kejahatan yang nyata terjadi. Tubuh-tubuh yang terbujur kaku itu adalah para korban tindakan terorisme. Peristiwa ini bukan bahan nyinyiran, tapi ini adalah kejahatan kemanusiaan yang paling jahat, dosa yang sangat keji, tindakan yang sangat tidak bermoral. Bahkan binatang pun masih tahu bagaimana cara berperilaku yang baik kepada sesama spesiesnya.
Kita harus marah kepada oknum-oknum tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat, guru/dosen, dan politisi yang selama ini menyampaikan ujaran kebencian di depan kita, di depan anak-anak kita, di depan tetangga dan saudara kita. Ujaran kebencian yang mereka ucapkan membuat kita menjadi saling curiga, saling membenci, saling mendengki. Padahal, sebelum mendengar ujaran kebencian mereka, kita hidup damai, saling bertegur sapa, saling membantu, saling mengunjungi pada saat hari raya keagamaan kita masing-masing.
Selama masih ada tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, pejabat, dan guru/dosen, yang mengajarkan doktrin kebencian terhadap suku, agama, ras, dan golongan tertentu (SARA), ataupun menyampaikan ujaran kebencian baik di ruang tertutup, ruang publik, ataupun media sosial, maka radikalisme dan terorisme akan tetap tumbuh subur di antara masyarakat Indonesia yang selama ini hidup damai tanpa kecurigaan.
Oleh karena itu, kita harus berani marah dan menolak ketika ada tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, pejabat, guru/dosen, atau siapapun yang mencoba mengatakan ujaran kebencian di depan kita. Kita harus berani melabrak, meminta orang-orang tersebut berhenti mengucapkan ujaran kebencian, walaupun orang itu sedang berada di mimbar/podium, atau sedang dikelilingi orang banyak, atau sedang memberikan sambutan/kampanye, ataupun saat berada di depan kelas. Jangan pernah berikan satu detik pun kesempatan kepada para pendoktrin kebencian dan pengujar kebencian. Lawan mereka, jangan biarkan mereka menyebarkan virus radikalisme dan terorisme. Lawan mereka, karena jika kita meremehkan dan membiarkan, malahan nantinya anak-anak kita, tetangga, saudara, ataupun teman-teman kita yang menjadi lawan kita, karena mereka telah terdoktrin oleh paham-paham radikal dan terorisme.
Kita juga harus mendesak pemerintah, kementerian terkait, dan kepolisian untuk bertindak tegas dengan tidak memberikan kesempatan bagi oknum-oknum penebar doktrin dan ujaran kebencian untuk menyebarkan virus radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat. Media sosial, kawasan publik, rumah ibadah, dan berbagai ruang terbuka/tertutup lainnya harus steril dari doktrin dan ujaran kebencian. Doktrin dan ujaran kebencian terkait perbedaan SARA jangan pernah diremehkan dan dibiarkan.
Perpecahan tidak akan pernah membawa kesejahteraan. Konflik dan ketakutan tidak akan pernah melahiran kemakmuran. Malah kita akan semakin terpuruk di dalam kubangan kemiskinan, perang, dan kematian. Kebersamaan, kedamaian, persatuan, saling percaya dengan tetangga ataupun teman-teman yang berbeda suku, agama, ras, dan golongan, itu yang akan membuat bangsa kita dapat hidup damai, sejahtera, adil, dan makmur.
Lawan radikalisme dan terorisme. Tolak dan ingatkan para pendoktrin dan pengujar kebencian. Jangan berhenti melawan. Lawan, lawan, dan lawan, sampai paham radikal dan terorisme benar-benar hilang lenyap dari bumi Pancasila kita.
#kamitidaktakut
#kamimarah
#lawanterorisme
#lawanradikalisme
#tolakujarankebencian
#tolakdoktrinkebencian
*jangan sebarkan foto-foto para korban. Itu akan membuat para sutradara aksi ini semakin semangat melakukan tindakan mereka.
sumber: WA group