Indovoices.com –Ventilator menjadi alat bantu pernapasan yang di tengah pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan pasien dengan sakit parah akibat infeksi virus corona.
Para peneliti di Universitas Indonesia (UI), baru-baru ini mengembangkan ventilator untuk membantu memenuhi ketersediaan alat ini di rumah sakit rujukan Covid-19.
Berdasarkan siaran pers, Tim Ventilator UI telah berhasil mengembangkan Ventilator Transport Lokal yang dilabeli dengan nama Covent-20.
Covent-20 telah dinyatakan lulus uji klinis manusia untuk mode ventilasi Continuous Mandatory Ventilation (CMV) dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dari Kementerian Kesehatan.
“Covent-20 merupakan wujud nyata komitmen UI dalam mendukung penanggulangan Covid-19 di Indonesia,” ujar Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD.
Prof Ari mengatakan pengembangan Covent-20 ini tidak hanya membantu perkembangan sains dann teknologi, tetapi juga riset serta inovasi yang mendorong kemandirian bangsa.
Uji klinis Covent-20 pada pasien Covid-19
Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng mengatajan uji klinis pada manusia yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap.
Uji klinis pertama adalah untuk mode ventilasi CPAP pada pasien dewasa yang dirawat di IGD RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RSUI dalam periode Mei 2020.
Sedangkan uji klinis untuk mode ventilasi CMV dilakukan di Pusat Simulasi Respirasi, Rumah Sakit Pusat Persahabatan pada 3 Juni 2020, sesuai dengan protokol uji dari Kementerian Kesehatan RI.
“Hasil uji klinis ini membuktikan kedua fungsi Covent-20 berjalan dengan sangat baik dan direkomendasikan untuk digunakan pada penanganan pasien,” jelas Hendri.
Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An-KAP, bagian dari tim dokter Covent-20 yang turut mengawal proses uji klinis mengatakan alat ini mampu memberikan ventilasi tekanan positif dengan mode CMV.
Sedangkan mode CPAP dapat membantu pemberian oksigen kepada pasien yang masih sadar dan bernafas spontan.
“Pasien yang dipilih untuk uji klinis Covent-20 adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sesuai persyaratan minimal subjek pasien dan protokol dari Tim Uji Klinis Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan,” jelas dia.
Covent-20 ventilator UI siap didistribusi
Saat ini, tim Ventilator UI sedang menyelesaikan tahapan akhir produksi dengan beberapa mitra strategis industri sesuai dengan standar produksi alat kesehatan agar dapat didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 dan rumah sakit darurat.
Pada tahap awal, UI rencananya akan memproduksi 300 unit ventilator Covent-20. Adapun dana pembuatannya diperoleh dari hasil penggalangan donasi terhadap beberapa perusahaan dan komunitas di bawah koordinasi Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI).
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB menambahkan salah satu faktor penyebab kematian pasien Covid-19 adalah keterbatasan ventilator.
“Ventilator yang diciptakan oleh UI hasil kolaborasi FK dan FT ini sudah lolos uji klinis,” ujar Prof Ari Fahrial.
Prof Ari Fahrial juga mengatakan Covent-20 sudah mendapat izin produksi dari Kemenkes dan bisa menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan ventilator, sehingga dapat mencegah kematian
Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FTUI dan anggota tim Ventilator UI, Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si., M. Eng mengatakan di bawah koordinasi ILUNI FTUI, saat ini tim peneliti telah menerima permohonan dari 180 rumah sakit di seluruh Indonesia.
“Pada tahap awal, kami akan menyiapkan 300 unit ventilator Covent-20 untuk distribusikan. Penyaluran akan ditentukan berdasarkan tingkat urgensi dan utilitas, serta rekomendasi donatur,” kata dia.
Sebelumnya, Covent-20 dinyatakan lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, pada 29 April 2020.
Ventilator ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pasien untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernafas dan perlu dikontrol oleh mesin (time-triggered). Terutama pasien Covid-19 yang mengalami sakit yang parah. (msn)