Indovoices.com-Pemanfaatan teknologi dan inovasi saat ini terus didorong untuk diimplementasikan dalam berbagai bidang, satu di antaranya sektor pangan. Pemerintah pun menjadikan ketahanan pangan nasional sebagai salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Untuk itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupaya memenuhi ketersediaan pangan, khususnya terkait protein hewani melalui penerapan inovasi teknologi. Sebagai lembaga yang berfokus di bidang penelitian-pengkajian-penerapan teknologi (litbangjirap), BPPT kali ini melakukan pengenalan beragam inovasi teknologi di bidang perikanan dan peternakan yang menyasar masyarakat Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Hal ini merupakan salah satu upaya BPPT dalam mendorong peningkatan produktivitas serta pemenuhan ketersediaan pangan di wilayah Indonesia bagian timur. Tentu saja ini menjadi bentuk dukungan BPPT dalam mendorong suksesnya pemerataan pembangunan nasional.
Dalam acara ‘Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi Perikanan Budidaya Ikan Nila Unggul dan Produksi Pakan Ternak’, Sekretaris Utama BPPT Dadan M. Nurjaman mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan inovasi teknologi berupa rekayasa genetika terhadap spesies Ikan Nila.
“Yaitu ikan Nila GESIT (Geneticaly Supermale Tilapia) (air tawar), Nila Salina (air payau), Nila Maharsi (air laut) dan berkontribusi pada pengembangan ikan Nila Nirwana (air tawar),” ujar Dadan Nurjaman di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kabupaten Toraja Utara secara geografis terletak jauh dari lautan, namun memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan budidaya perikanan air tawar meliputi perairan umum, kolam maupun sawah. “Beberapa langkah telah dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi perikanan, terutama dengan adanya Balai Benih Ikan di Rantepao yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Toraja Utara, sehingga dapat mendukung kebutuhan benih,” tutur Dadan Nurjaman.
Sebagai upaya mendukung pengembangan potensi perikanan, BPPT melakukan kegiatan sharing informasi teknologi maupun kerja sama lebih lanjut. Seperti yang dilakukan saat ini yakni melalui diseminasi teknologi budidaya perikanan dan peternakan. Diharapkan, pengenalan inovasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan ini mampu mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul seperti amanat pemerintahan kabinet Indonesia Maju.
Lebih lanjut, Dadan Nurjaman menjelaskan, langkah inovasi tersebut dilakukan pada spesies nila agar ke depannya bisa meningkatkan nilai perekonomian masyarakat lokal. “Ikan-ikan nila tersebut memiliki berbagai keunggulan yang disesuaikan dengan tantangan lingkungan dan ekonomi yang dihadapi,” jelas Dadan Nurjaman.
Perlu Sentuhan Teknologi
Seturut pernyataan Sekretaris Utama BPPT, Sekretaris Daerah Kabupaten Toraja Utara, Rede Roni Bare mengakui bahwa keseharian masyarakat di wilayahnya mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan. Meski begitu, pihaknya menginginkan produktivitas pada sektor tersebut dapat ditingkatkan agar perekonomian masyarakat juga terus membaik.
“Meski sudah mengenal konsep Mina Padi sejak lama, namun butuh sentuhan teknologi, untuk peningkatan produktivitas kedua sektor penggerak ekonomi masyarakat tersebut,” jelasnya.
Wilayah Toraja Utara memiliki potensi besar dalam hal budidaya perikanan. Diharapkan dengan penguasaan teknologi oleh masyarakat Toraja, dapat meningkatkan perekonomian di Toraja Utara. Pada pelatihan ini juga diserahkan benih Ikan Nila Unggul sebanyak 20 ribu ekor, pakan ikan sebanyak 2 ton, dan pakan ternak non ruminansia sebesar 4 ton.(jpp)