Terlebih dahulu di kesempatan ini, saya mengucapkan Minal aidzin mohon maaf lahir bathin✨
Taqobbalallahu Minna wa minkum, Barakaallahu fiikum
Selamat Idul Fitri 1440 H – 5 Juni 2019.
Dan Selamat atas terpilihnya kembali di periode kedua Bapak Jokowi sebagai Presiden RI 2019-2024.
Tahun 2019 EBT Sawit Indonesia Bungkam Dunia. Tema ini serasa membuat hati saya haru biru, Suatu keniscayaan tak terbantahkan bagaimana tidak di dalam sejarah Energi baru di tahun 2019 inilah Energi EBT Indonesia membungkam dunia.
Karena Indonesia adalah negara pertama di dunia yang mengembangkan Sawit untuk BENSIN dan LPG, yang ke semua Ini berkat penemuan katalis pertama berbasis minyak sawit yang di namakan KATALIS MERAH PUTIH. Dengan kata lain Energi Baru Terbarukan untuk Green Gasoline dan Green LPG yang bersumber bahan baku utama Nabati, (CPO+Metanol+Katalis). Dan selain Indonesia berhasil menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan sawit untuk bahan bakar.
Juga sekaligus Indonesia adalah sebagai salah satu raksasa penghasil komoditi sawit terbesar di dunia, yang mampu menciptakan katalis yang bisa mengubah sawit menjadi bahan bakar. Adapun sebuah Zat yang bernama Katalis Merah Putih ini di harapkan mampu mendorong kemandirian ketahanan Energi Nasional dalam mewujudkan INDONESIA DAULAT ENERGI.
Sinergi dengan penemuan hal ini akan mempermudah yang sudah dan telah di lakukan pemanfaatan sawit untuk bahan bakar B 100 untuk menggantikan bahan bakar solar, diantaranya untuk keperluan machine pertanian yg lebih modern. Sehingga hal ini memicu bahkan mendorong juga membantu masyarakat pertanian lebih berkinerja maksimal berproduktivitas.
Yang pada akhirnya ini akan meningkatkan taraf hidup dan martabat perekonomian bagi para petani lebih sejahtera. Tentu yang ini sekaligus mengurangi ketergantungan bahkan meniadakan akan import solar, yang menghemat devisa negara juga ketahanan akan pangan negara dalam mewujudkan INDONESIA DAULAT PANGAN.
Dan menurut pendapat saya sangat perlu di perhatikan oleh pemerintah, adalah sebuah aturan dan pengawasan yang selektif untuk pembukaan lahan dan penanaman kelapa sawit butuh keseimbangan ekosistem. Seperti yang kita ketahui pohon kelapa sawit ini juga memiliki hal negatif, yang diantaranya pohon kelapa sawit ini berpotensi merusak karena kemampuan menyerap banyak unsur hara tanah yang dapat mengganggu ekosistem.
Dan seperti yang kita ketahui bersama di dalam memenuhi kebutuhan akan bahan bakar, pemerintah Indonesia masih import solar hingga saat tahun 2019 ini saja, kebutuhan solar Indonesia berdasar data sementara sekitar 10,89 Juta kilo liter setara 99,74 Triliun rupiah. Yang sementara kemampuan produksi nasional sekitar 20,8 Juta kilo liter dan perlu di ketahui untuk proyeksi di tahun 2019 ini sekitar 31,19 Juta kilo liter.
Dan bagaimana jika kita sejenak untuk mengetahui apa dan bagaimana tanaman pohon kelapa sawit, berikut di bawah ini saya akan memberi sekilas ilustrasinya
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hasil dari tanaman
Minyak sawit ini digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit, industri farmasi dan minyak sawit juga dapat digunakan sebagai pengganti lemak susu dalam pembuatan susu kental manis dan tepung susu skim.
Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh jika dibidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin.
Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam dan menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos
Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
Syarat hidup tanaman pohon kelapa sawit di
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembapan 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2.000 – 2.500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.
Tipe jenis kelapa sawit yang kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.
Membayangkan semua itu tentu kita bisa berbangga hati, betapa tidak begitu berlimpah sumber-sumber daya alam di Indonesia negeri yang kita cintai ini. Dan semoga saja semua lembaga pemerintah, saling dukung satu sama lain sehingga ini sangat besar kemungkinan di akhir tahun 2019 ini INDONESIA GIANT ENERGI OF ASIA.
Penulis
Eko EBT-DME.2113.9471