Indovoices.com- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meresmikan patung Soekarno di Mexico City. Keberadaan patung ini diharapkan menjadi simbol sekaligus pengingat warga kedua negara bahwa Indonesia dan Meksiko memiliki jejak sejarah yang kuat dan hubungan yang erat di segala bidang.
“Keberadaan patung Soekarno bagi Bangsa Indonesia merupakan sebuah penghormatan tertinggi dari rakyat Meksiko kepada kami pada umumnya dan keluarga besar Presiden Soekarno pada khususnya,” demikian dikatakan Menko Puan Maharani saat meresmikan patung Soekarno.
Menurutnya, kehadiran Patung Soekarno di Mexico City diharapkan akan menjadi simbol sekaligus pengingat warga kedua negara bahwa Indonesia dan Meksiko memiliki jejak sejarah yang kuat dan hubungan yang erat di segala bidang. “Ke depan, kami akan berkomitmen untuk terus memelihara dan meningkatkan hubungan baik ini melalui kerja sama yang lebih intensif khususnya dalam hal pemajuan pendidikan dan kebudayaan,” ujarnya.
Menko Puan Maharani sangat berterimakasih kepada Pemerintah Meksiko; Wali Kota Mexico City, Venustiano Carranza; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; Duta Besar RI di Mexico City beserta pejabat dan staf di KBRI Mexico City, Ketua COMAEP dan pematung Edyza Ponzanelli atas berdirinya patung Soekarno.
Sebagai informasi, Patung Soekarno, tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, telah selesai dibangun di Meksiko, tepatnya di ibukota negara tersebut yaitu Mexico City sesuai dengan tawaran pemerintah kota Mexico City pada tahun 1998 dan tahun 2016. Bung Karno sendiri pernah berkunjung ke Meksiko pada tahun 1959.
Pemerintah Meksiko menempatkan Presiden Soekarno sebagai tokoh perdamaian dunia yang telah mendorong kemerdekaan dan kemandirian bangsa-bangsa di dunia dari penjajahan melalui prakarsanya untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Di Kota Meksiko sudah berdiri patung tokoh dunia lainnya seperti Mahatma Gandhi (India), Martin Luther King Jr (AS), Simon Bolivar (Bolivia), Sir Winston Churcill (Inggris), Josep Broz Tito (Yugoslavia), Abraham Lincoln (AS), dan Ho Chi Minh (Vietnam).(jpp)