.:: Saya (Masih) Seorang Indonesia XIII ::.
“… Melambai-lambai,
Nyiur di pantai,
Berbisik-bisik,
Raja k’lana ….
Memuja pulau,
Nan indah permai,
Tanah airku,
Indonesia ….. 🎶🎶”
(“Rayuan Pulau Kelapa”)
—————————————-
Sebuah lagu yg akrab dg masa kecil saya,
Karena dulu setiap saat bisa mendengarnya dari Radio Transistor,
Sebelum berita disampaikan oleh sang Penyiar Radio 😉😉
Dan diakhiri (biasanya) dg “laporan” harga sayur mayur,
Dan bahan2 pokok lainnya ….
“Wortel tanpa daun …
Di pasar Kramat Jati tercatat Rp. 3000,-/kg,
Di pasar Jatinegara tercatat Rp. 3.500,-/kg,
Di pasar Kebayoran Baru tercatat Rp. 4.000,-/kg ….”
Menunggu kadang sampai terkantuk2,
Dan langsung “melek” lagi ketika mendengar suara ketawa cekikikannya Nenek Lampir 😂😂😂😂😂
Hayooo,
Ngaku ..
Siapa yg masa kecilnya amat sangat berbahagia,
“Hanya” dg mendengar suara siaran radio saja??? 😅😅😅😅😅
Btw,
Saya bukannya mau bercerita ttg sejarah radio di Indonesia,
Namun ttg lagu Rayuan Pulau Kelapa itu. ..
Lagu yg (dulu) mampu membuat saya membayangkan indahnya Nusantara,
Dan bercita2 utk bisa menjelajahinya ….
Dan lagu itu juga yg memicu saya,
Utk terus bisa mengelilingi Indonesia,
Walaupun baru sebagian kecil saja ☺☺☺
———————————–
Entah saya yg merupakan produk “Jadoel” alias Jaman Doeloe,
Atau memang saya yg “ndeso”.
Beberapa kali saya mendapat undangan utk ikut Wisata Virtual,
Baik yg gratis maupun yg berbayar,
Tak ada satupun rasa ketertarikan saya.
Semacam pacaran,
Tapi gak ada manusia nya?? 😂😂
Atau semacam ngajak ngopi bareng,
Tapi gak ada wujud kopinya,
Njur piye rasane??? 😅😅😅
Saya,
Yg terbiasa benar2 menapakkan kaki ke daerah2 asing,
Jujur aja benar2 kehilangan “feeling”,
Ketika dihadapkan dg hal2 yg “virtual” alias tidak nyata.
Berpetualang iti seru,
Merasakan sakitnya kaki ketika tergores batu karang di pantai,
Atau jatuh terpeleset saat mendaki salah satu sisi persawahan yg licin.
Pendeknya,
Sensasi2 itulah yg gak akan pernah bisa didapat dan dirasakan,
Saat ikut serta dalam Wisata Virtual,
Yg terlahir sebagai akibat dari Pandemi COVID19.
Saya tidak mau “memaksakan diri” utk berpiknik dalam situasi saat ini,
Wong memang waktunya belum pas to?? …. 😀😀
————————-
Akhirnya buat pengobat rindu,
Jadilah saya buka file2 foto lama.
Dan saya malah dilanda rasa “jatuh cinta sekali lagi”,
Pada bumi Nusantara yg “ijo royo2 ini” 💕💕💕
Jatuh cinta yg tiada henti,
Hanya dg membayangkan berada di salah satu pelosoknya yg indah,
Menikmati pemandangan dan keramah tamahan penduduk setempat .. 🙂🙂🙂
Alamak,
Saya bisa “sakauw” hanya dg membayangkan indahnya Nusantara 😘😘😘😘
Tapi saya juga sadar diri,
Belum saatnya utk nekad “ngebolang” ☺
Lebih baik menyabar2kan diri terlebih dahulu.
Atau,
Kalau memang “terpaksa”,
Ya tetap menggunakan Protokol Kesehatan yg telah ditetapkan Pemerintah,
Saya juga ogah kali mati konyol gara2 si COVID19 😅😅😅😅
——————————
Dan pertanyaan di Game Facebook pagi ini,
Seakan “menyentil” semangat ngebolank saya …. 😀
“Jika COVID19 berakhir,
Negara mana yg ingin kau kunjungi??”
Kalo saya,
Ya jawabannya tetap INDONESIA ….
Saya pengen bisa singgah ke sisi timur Nusantara,
Saya pengen bisa pergi ke pedalaman hutan Kalimantan,
Saya pengen bisa menyusur tol Sumatera 😇😇😇😇😇😇
Mimpi?? …
Mungkin IYA,
Tapi bukankah terkadang Mimpi itu satu saat akan jadi kenyataan?? 😅😅😅😅
Damn,
I LOVE INDONESIA 🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨