.:: Saya (Masih) Seorang Indonesia IV ::.
Pagi2,
Bangun tidur,
Lantas ke dapur menjerang air,
Utk seduh kopi atau teh (biasanya sih kopi hitam tanpa gula),
Sudah menjadi semacam rutinitas wajib bagi saya….
Setelah kopi siap,
Sesap sedikit,
Baru bener2 mata ini rasanya “melek”,
Dan siap utk beraktivitas sepanjang hari.. 😄😄
Dibilang “addicted” alias kecanduan kopi,
Mungkin iya kali yeeee….
Rasanya,
Koq kalo belum minum kopi,
Otak saya jadi blo’on banget?? 😂😂
Sampai2 kalo lagi cari inspirasi dan menemui kebuntuan,
Maka satu2nya cara paling murah dan gak nyusahin orang banyak,
Yo seduh kopi (sachet) ☕☕
Seketika rasanya langit jadi lebih berwarna,
Efek “halu” sama kopi 😂😂
—————————-
Bicara soal Indonesia,
Tak lepas pula dari kopi dan teh,
Yg merupakan komoditas perkebunan yg mendunia.
Kopi dan teh Indonesia,
Sudah dikenal oleh dunia Internasional,
Sejak berabad2 yg lalu.
Perkebunan teh dan kopi yg tersebar,
Hampir di seluruh pelosok Nusantara,
Pada jaman penjajahan Belanda dulu,
Menjadi salah satu tambang emas mereka.
Dimana hasil panen nya,
Semua dibawa ke negeri mereka,
Sementara kita cuma dapat sisa2nya.
Ini nyambung sebenarnya kepada kisah Kopi Daun Kawa,
Yg merupakan kopi tradisional dari daerah Sumatera Barat.
Yg jadi bahan dasar daripada Kopi Daun Kawan ini,
Bukan biji kopinya,
Melainkan daun kopinya.
Jaman dulu,
Rakyat yg tidak bisa minum kopi,
Mencari cara utk bisa tetap menikmati secangkir kopi yg nikmat.
Akhirnya,
Dipetiklah daun kopi,
Diseduh dan diletakkan ke dalam cangkir yg terbuat dari tempurung kelapa.
Kenapa?
Utk sekedar menyamarkan warna daunnya,
Agar terlihat pekat dan gelap seperti kopi.
Kopi daun kawa ini memang rasanya menyerupai kopi,
Namun lebih ringan,
Karena memang yg diseduh daunnya, bukan?
Jadi lebih mirip ke teh saja 😇😇😇
Dan daerah penghasil kopi di Nusantara,
Tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Mulai dari kopi Gayo,
Linthong,
Lampung yg dikenal dg Robusta nya,
Punthang yg menduduki nilai tertinggi di pasaran internasional menyamai Luwak,
Lalu ada juga Kotor alias Kopi Toraja,
Bali Kintamani,
Flores Bajawa,
Hingga ke Papua Bintang yg banyak peminatnya.
Kesemuanya melambangkan keberagaman Nusantara.
Begitu juga dg cara penyeduhannya,
Tiap daerah memiliki keunikan sendiri2.
Ada kopi tubruk biasa,
Ada kopi tungkup (Aceh),
Kopi Jos (Yogyakarta),
Kopi Duren (Bengkulu),
Dan masih banyak lagi lainnya…
Sementara,
Teh sendiri juga banyak ragamnya,
Biasanya orang awam membedakan dari rasa dan kepekatannya.
Mulai dari teh Goalpara,
Sampai ke Teh Gunung Slawi.
Dan jajaran perkebunan teh ini,
Terdapat di daerah Jawa Barat,
Jawa Tengah,
Hingga Jawa Timur,
Dg pemandangan yg sepintas dari jauh mirip dg bukit Teletubies di film anak2.
Pendeknya,
Dg 2 produk unggulan Kopi dan Teh saja,
Indonesia sudah mendunia.
Bagaimana jika ditambah dg produk2 lainnya??
Wah,
Bisa2 benar2 jadi barometer perdagangan dunia Internasional donk 👍👍👍
——————————
Jadi,
Gak salah kan kalau saya bangga banget terlahir sebagai orang Indonesia…
Lha wong Indonesia ini negara kaya raya koq,
Dan kekayaannya ini gak akan habis “7turunan 8tanjakan”,
Kecuali,
Kita nya aja yg jalan nya gak beres,
Alias gak mau ikut apa yg telah diwariskan oleh para pendahulu kita,
Yg berjuang mati2an demi kemerdekaan negeri ini.
Mereka telah berkorban segalanya,
Darah dan air mata,
Bahkan nyawa jadi taruhannya.
Mosok kita yg cuma diminta menjaga dan melestarikan yg ada saja,
Susahnya setengah modiar??? 😞😞😞😞
Lama2 bisa kualat jadi jambu mente,
Kalo “mbalelo”,
Alias “melanggar” apa yg diharapkan oleh para leluhur kita 😊😊😊
Happy Friday, Kesayangan 💕💕💕💕
Selamat menikmati kopi atau teh di pagi hari,
Dan renungkalah sesaat,
Betapa beruntungnya kita hidup di bumi Nusantara tercinta 🇲🇨🇲🇨🇲🇨