Rempah2 Indonesia sangat terkenal di Eropa. Pala dan cengkeh ini pada akhirnya mengubah jalannya sejarah dunia.
Eropa, dahulu menerima rempah2 itu melalui dagang perantara, jadi tidak langsung ke tempat asal rempah2 itu, jalan itu beranting.
Mulai dari Indonesia, melalui Baghdad atau Laut Merah,
Kemudian dari Alexandria dan pelabuhan2 di Timur Tengah terus ke Venezia,
Dan dari sana menyebar ke negara Eropa Barat.
Sejak permulaan abad ke XVI hubungan Eropa dg Asia itu, khususnya dg Indonesia (Maluku) berjalan langsung dg melalui pelayaran.
Pedagang Eropa pertama yg berhasil merintis hubungan langsung Eropa dg Indonesia,
Adalah bangsa Portugis.
Bahkan pada tahun 1511 berhasil mendirikan benteng di Malaka.
Seabad kemudian barulah negara2 Eropa lainnya,
Belanda, Inggris, Denmark, dsb.
Dan pada akhirnya,
Inilah cikal bakal terjadinya Imperialisme di bumi Nusantara.
Keinginan utk menguasai pasar rempah2 dunia,
Yg pusatnya ada di negeri Indonesia.
(Catatan dari sejarah Imperialisme Indonesia, pada saat saya masih SMA dulu).
——————————-
Selama ini,
Kita seolah2 dibuat “tak peduli” dg keberadaan rempah2,
Yg (sebenarnya) merupakan kekayaan luar biasa,
Yg dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Keberadaan rempah2,
Yg bisa ditemukan dg mudah di antara “bumbu dapur”,
Nyaris luput dari perhatian masyarakat.
Jahe, kunyit, asem, lengkuas,
Kunci, sereh, daun salam,
Semuanya yg hampir dilupakan,
Mendadak jadi “artist of the day”,
Setelah munculnya virus Corona,
Yg (konon) bisa dimusnahkan dg obat2an herbal berupa rempah2,
Yg ada di sekitar kita.
Mendadak “booming”,
Mendadak “viral”,
Mendadak semua orang berbondong2 jadi latah mengkomsumsi jamu,
Dan mendadak harganya pun merangkak naik 😀😀
Padahal,
Kalau mau mengkomsumsi rempah2 tersebut tiap hari pun,
Malah lebih baik,
Dan pastinya tanpa efek samping yaa ….
Contoh sederhananya,
Kalo badan terasa demam,
Cukup “geprek” saja jahe lalu seduh pake air panas.
Atau kalo leher sakit karena radang,
Cukup peras jeruk nipis dan diseduh air hangat 😉😉
Ini salah satu resep kuno,
Yg sampe sekarang masih sering saya pakai.
Masalahnya,
Saya sedikit anti mengkomsumsi obat2an,
Yg kadang menimbulkan efek ngantuk segala 😀😀
——————————
Dan pada akhirnya,
Saya bukan mau bicara soal ramuan penolak virus Corona.
Tapi sebuah cerita lawas,
Ttg alasan kenapa imperialisme (pernah) terjadi di negeri tercinta Indonesia …
Ya karena kekayaan kita yg luar biasa,
Karena kita punya segala macam hal,
Yg bisa jadi bumbu masakan,
Yg bisa jadi obat,
Dan itu harganya boleh dibilang sangat murah.
Bayangkan,
Kalau negara lain mengambil dari negeri ini,
Lalu membawanya ke luar negeri,
Dan menjualnya dg harga berkali2 lipat.
Dan kita dapat apa?
Dapat harga awal doank,
Sementara keuntungan dibawa oleh negara lain 😂😂
Dan cerita ttg imperialisme ini,
Bukan hanya terjadi di sektor rempah2 saja,
Tapi ke semua hasil tambang, pertanian, perkebunan …
Indonesia ini negara kaya,
Amat sangat kaya raya … 🙏🙏
Sayangnya,
Warga nya sendiri banyak yg tidak menyadarinya.
Diiming2 duit lebih sedikit saja,
Lantas tak segan2 “menjual” negaranya sendiri …
Tak segan2 “membunuh” sesamanya,
Demi kepentingan dompet pribadi.
Tuh contohnya,
Yg pada menimbun masker,
Atau menjualnya dg harga yg gila2an.
Apa ndak sama saja dg mereka membunuh saudaranya sendiri?? …
So,
Mari kita mulai sadar,
Betapa beruntungnya hidup di Nusantara.
Cari anti virus murah,
Dan dg iklim tropis nya,
Dijamin virus langsung “koit” sebelum sampai ke sasaran.
Ingat,
Jangan jadi “pembunuh” bagi saudaramu sendiri. ..
Jangan pula kau takut2i saudaramu,
Hingga jadi phobia akut,
Dan kehilangan kewarasannya 😉😉
Salam sehat Indonesia 💪💪💪
Indonesia Sehat,
Indonesia Kuat 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
(cuma satu yg saya belum ketemu, obat Anti Misqueen, ada gak yaa? 😉😉)