Indovoices.com-Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menggelar Refleksi Akhir Tahun 2019 dan pemberian penghargaan Karyadhika Madya kepada pemimpin dan pelopor perubahan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Satuan Kerja wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).
Di penghujung tahun ini, Kemenkumham kembali meraih prestasi yang cukup membanggakan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), yaitu Penghargaan Pemimpin dan Pelopor Perubahan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM dan Predikat WBK/WBBM untuk 43 Satuan Kerja Kemenkumham.
Menkumham Yasonna H Laoly dalam sambutannya mengatakan bahwa banyak prestasi dan capaian yang ditorehkan Kemenkumham di tahun 2019.
“Tahun 2020 penuh tantangan, era globalisasi bergerak cepat dan semakin cepat. Perubahan ini berpengaruh kepada tata kelola pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara harus mampu melakukan transformasi dengan cepat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” Kata Menkumham di Graha Pengayoman Gedung Kemenkumham, Jakarta.
Menkumham pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kinerja jajarannya yang mampu mengikuti perubahan dengan cepat sehingga dapat menuai prestasi yang membanggakan.
Tak lupa, ia juga berpesan kepada seluruh pegawai ASN kemenkumham agar selalu bekerja keras, bekerja lebih lagi, dan bekerja cepat.
Sementara itu, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB Muhammad Yusuf Ateh mengapresiasi kinerja kemenkumham yang telah berkomitmen membuktikan kinerja yang luar biasa.
“Saya melihat perkembangan dari tahun ke-tahun, dan di tahun ini untuk pertama kalinya kemenkumham meraih 43 zona integritas, 39 WBK, dan 40 WBBM dari 135 yang diusulkan, Tahun depan tentunya harus dua kali lipat, kalau bisa 100,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Muhammad Yusuf Ateh mewakili Menteri PANRB Tjahjo Kumolo untuk menyerahkan secara langsung penghargaan kepada Menkumham sebagai Pemimpin Perubahan Pembangunan Zona Integritas.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto dalam laporannya mengatakan bahwa agenda refleksi akhir tahun dan apresiasi pemimpin dan pelopor perubahan kemenkumham tahun 2019 ini dalam rangka penyampaian kinerja kemenkumham kepada masyarakat.
Selain itu, untuk memberikan apresiasi kepada pelopor perubahan pada satuan kerja yang telah berhasil membangun zona integritas sehingga satuan kerjanya dapat ditetapkan sebagai satuan kerja wilayah WBK/WBBM.
Perlu diketahui. beberapa capaian penting telah mewarnai perjalanan Kemenkumham sepanjang tahun 2019. Salah satunya adalah pembentukan hukum, yakni menyelesaikan 24 UU dari 50 RUU yang ditargetkan dalam Prolegnas.
Selain itu, melalui peraturan.go.id, masyarakat dapat memperoleh informasi perkembangan proses pembentukan produk hukum. Kemudian penyadaran hukum juga dilakukan melalui penetapan desa sadar hukum sebanyak 175 desa di tahun 2019.
“Ke depan, Kementerian Hukum dan HAM siap memfasilitasi omnibus law dalam rangka suksesnya penyederhanaan regulasi di negeri ini,” tuturnya.
Pada tahun 2019 ini juga, Kemenkumham berhasil menangani Kasus Siti Aisyah, WNI yang terancam hukuman mati di Malaysia sampai akhirnya dinyatakan bebas.
Selanjutnya penandatanganan perjanjian Mutual Legal Asisstance (MLA) Indonesia dan Swiss yang menyepakati 39 pasal tentang bantuan hukum pelacakan, pembekuan, penyitaan, perampasan aset hasil tindak kejahatan.
Sementara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya menjadi ASN yang unggul untuk Indonesia yang lebih maju, dibentuklah Corporate University (Corpu) Kemenkumham yang diharapkan mampu membawa perubahan pola pembelajaran sehingga seluruh pegawai mempunyai kesempatan untuk menggali ilmu pengetahuan baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. (jpp)