Indovoices.com –Realisasi anggaran pemerintah menjadi salah satu yang diharapkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pandemi virus corona telah membuat ekonomi di kuartal II negatif 5,32 persen.
Namun, serapan anggaran baik kementerian maupun pemerintah daerah hingga kini masih belum maksimal. Hal ini membuat Presiden Jokowi berkali-kali menyentil para menteri agar memaksimalkan penyerapan anggaran.
Lantas bagaimana realisasi anggaran pemerintah daerah saat ini?
Menurut Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, rata-rata realisasi pendapatan maupun belanja pemerintah daerah masih di bawah 50 persen. Dengan rincian rata-rata realisasi pendapatan provinsi 47,55 persen, serta realisasi belanja di angka 37,27 persen.
“Kami melihat ada 15 provinsi yang di bawah rata-rata. Dan 19 yang di atas rata-rata provinsi,” ujar Tito.
Adapun provinsi dengan realisasi belanja terendah yakni Papua sebesar 21,18 persen. Diikuti kemudian Papua Barat dengan realisasi 24,81 persen.
Sementara provinsi dengan realisasi pendapatan tertinggi yakni DKI Jakarta sebesar 64,90 persen. Diikuti Sumatera Barat 60,85 persen dan Yogyakarta di urutan ketiga dengan pendapatan 58,53 persen.
Dari segi realisasi belanja, Pemda DKI Jakarta juga berada di urutan pertama dengan persentase 54,06 persen. Posisi kedua ditempati Kalimantan Selatan sebesar 52,49 persen.
“Yang di atas rata rata nasional hanya 5 provinsi, yaitu DKI, Kalsel, Sumbar, Sulsel, dan Gorontalo. Ini per tanggal 9 Agustus 2020,” ujar Tito menjelaskan realisasi belanja provinsi.
Adapun urutan terendah juga ditempati oleh Papua, dengan realisasi belanja sebesar 21,57 persen. Sulawesi Tenggara berada di posisi kedua terendah dengan serapan sebesar 24,56 persen. (msn)