Dua minggu lagi,
Ramadhan tiba …
Dua minggu lagi,
Kita sudah mulai menjalankan ibadah puasa …
Seharusnya kita bergembira,
Seharusnya kita bersuka,
Seperti tahun2 yg lalu …
Mempersiapkan segala sesuatunya,
Mulai dari bekal makanan,
Sampai rencana mudik saat Idul Fitri nanti …
Namun tahun ini,
Semua rasanya harus dilupakan …
Ramadhan pun terasa hambar,
Lebaran pun terasa sepi,
Sunyi ….
—————————————–
Sahabat ….
Puisi di atas mungkin terlalu konyol,
Dan sedikit terasa mellow …
Tapi itulah kenyataan yg terjadi saat ini ….
Biasanya,
Hari2 jelang Ramadhan,
Pasar sudah dipenuhi oleh ibu2 yg sedang bersiap2 belanja menyambut Puasa …
Biasanya,
Bapak2 sudah mulai menghitung jumlah THR yg akan mereka terima,
Sekaligus menuliskan apa saja yg bakalan mereka beli,
Utk bekal pulang mudik ke kampung nanti …
Biasanya,
Anak2 kecil mulai sibuk berkhayal,
Berapa uang “angpao” yg bakal mereka terima,
Baju baru ..
Sepatu baru ..
Juga petasan dan kembang api. ..
Dan biasanya,
Para kerabat di kampung sudah sibuk bertanya2,
Kapan kah kita akan pulang?
Berapa lama?
Naik apa?
Dan masih banyak pertanyaan lainnya …
Namun,
Tahun ini semua berubah ..
Semua berbeda ….
Senyum kegembiraan dan suka cita,
Terganti oleh kekhawatiran,
Dan rasa was2 … 🙁🙁
Jangankan membayangkan utk bisa belanja,
Sekedar berharap masih bisa tetap bekerja saja,
Sudah merupakan satu harapan besar ….
Semuanya serba tak pasti,
Serba penuh keprihatinan …. 😥😥
—————————————
Sahabat,
Tuhan bukan sedang marah kepada kita,
Tuhan pun bukan sedang menimpakan azab yg pedih kepada kita ..
Tuhan hanya sekedar mengajak kita “mengingat”,
Bahwa tiada yg abadi di dunia,
Bahwa apa yg selama ini kita banggakan bisa hilang begitu saja,
Bahwa segala yg kita miliki hanyalah titipan semata ….
Tuhan mengajak kita utk sejenak “berkaca”,
Instrospeksi diri,
Dg memperlihatkan kuasa NYA yg Maha Dhasyat!! …
Tuhan mengajari kita,
Utk kembali mencintai semesta,
Mencintai bumi yg kita pijak dan kita tinggali,
Mencintai segala sesuatu yg ada di dalamnya,
Tanpa terkecuali …
Berapa lama sudah,
Kita disibukkan dg egoisme diri,
Hingga tanpa sadar telah “memperkosa” semesta?
Berapa lama sudah
Kita melupakan ajaran2 leluhur,
Nenek moyang kita,
Demi sebuah produk bernama “agama”,
Yg begitu kita sombongkan?? ….
Merasa hebat,
Saat mengaku diri sebagai umat beragama??
Meletakkan diri sendiri di level tertinggi,
Yg menyerupai Tuhan,
Hingga seakan punya hak penuh utk menghakimi orang lain …
Menganggap diri paling suci,
Hingga bisa menjadi wakil Tuhan,
Bahkan menasbihkan diri sendiri sebagai keturunan nabi?? 🙁🙁🙁
Nabi yg mana?
Yg memperolokkan mereka yg gak sejalan dengannya?
Yg mengkafir2kan saudaranya sendiri??
Benarkah ada nabi yg seperti itu? …
—————————————
Sahabat,
Terlalu lama kita terjebak dalam gaya hidup “hedon”,
Yg menutup mata dan hati kita …
Mungkin,
Inilah saatnya Tuhan mengajak kita kembali “berbenah diri” …
Kembali ke angka NOL,
Kembali mencoba menjadi Manusia yg Sebenarnya,
Manusia yg mampu memanusiakan manusia lainnya ….
Memberi kesempatan kepada kita,
Utk bisa menjalani kehidupan sebagaimana Manusia Sejati,
Yg memiliki “Kesejatian sebagai seorang Manusia”.
Salam Jumat Barokah 🙏🙏