Indovoices.com –Polisi memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Intan Jaya, Papua, kondusif. Situasi di wilayah tersebut sudah terkendali usai baku tembak antara TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Iya aman di sana, KKB di gunung, jauh,” kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy.
Iqbal meminta masyarakat tidak panik. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Pemerintah dan warga juga sudah melakukan kerja bakti di kawasan Intan Jaya.
Sementara itu, tokoh intelektual perempuan, Rehina Belau, bersyukur situasi telah kondusif di Intan Jaya. Dia berterima kasih kepada seluruh pihak atas terciptanya suasana yang aman dan damai.
“Hari ini, kami bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan,” kata Rehina.
Pemerintah dan warga juga sudah melakukan kerja bakti di kawasan Intan Jaya. Tokoh pemuda Ropinus Sondegau menyebut kegiatan ini sangat positif. Kegiatan itu dinilai menjadi salah satu solusi menjaga keamanan di Intan Jaya.
“Sebelumnya ini keadaannya tidak nyaman, tidak aman, tetapi proses perlahan-lahan dengan berbagai cara kami lakukan bersama pemuda-pemuda yang ada di Intan Jaya ini,” ujarnya.
Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan mengungkapkan ada pemberian bantuan saat kerja bakti. Yakni, pemberian bensin, makanan ringan, gula, kopi, teh, dan pinang.
Pemberian bantuan dilakukan anggota Pembinaan Masyarakat (Binmas) Noken. Sandi mengatakan akan membentuk kelompok pemuda itu menjadi suatu organisasi kepemudaan, dengan mengedepankan fungsi Polmas atau Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM).
“Didaftarkan di Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan akan menjadi organisasi pemuda pertama di Intan Jaya. Kegiatan berjalan lancar,” ujarnya.
Sebelumnya, Yustinus Rahangiar Pr selaku Pastor Paroki Bilogai, Intan Jaya, mengatakan situasi keamanan di wilayahnya belum sepenuhnya kondusif. Kondisi keamanan di sana tidak menentu, kontak senjata antara aparat dan KKB bisa terjadi kapan saja dan masyarakat bisa mengungsi kapan saja.
“Pihak keamanan belum memberikan jaminan sampai kapan situasinya benar-benar bisa pulih kembali, sementara pemerintah daerah juga tidak bisa diharapkan untuk menjamin keamanan warganya. Dalam situasi yang tidak menentu ini, kami dari Gereja Keuskupan Timika akan terus mengirim bantuan sejauh umat mampu membantu,” kata Pastor Yustinus.
Masyarakat dari beberapa kampung di Intan Jaya mengungsi ke berbagai tempat, seperti di Kampung Mamba. Lokasi terjadi penembakan terhadap seorang prajurit TNI dan tiga warga pada Februari 2021.
Kondisi serupa terjadi di Titigi dan Hitadipa. Itu merupakan lokasi penembakan terhadap seorang pendeta dan katekis pada Oktober 2020.
Warga dari kampung-kampung sekitar yang sebelumnya mengungsi ke kompleks gereja dan pastoran sudah kembali ke kampung mereka masing-masing. Meski sudah kembali ke rumah masing-masing, warga tidak bisa pergi ke kebun karena takut menjadi korban tembak salah sasaran, baik dari aparat keamanan maupun KKB atau yang disebut Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).(msn)