Pendalaman Diri Dengan Sinau (belajar)
Sinau ilmu itu gampang karena itu barang yang kelihatan, menemukan “AJI” diri perlu pendalaman tersendiri, mulailah dengan “SEMELEH LAN OJO DUMEH”
Sinau artinya belajar,dan belajar tentang apa, siapa, di mana dan dengan siapa. Belajar merupakan proses bagaimana kita sebagai makhluk sosial, makhluk yang sempurna dibanding makhluk lainnya.
Belajar artinya adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, pengendalian diri, sikap dan berbagai kemampuan lainnya.
Dengan Sinau (belajar) kita bisa mengerti, menghargai, menghormati sesama, kita bisa Sinau (belajar) mengolah rasa.
Pertama-tama yang harus kita ketahui adalah bahwa kita sebagai makhluk yang diciptakan TUHAN YME, sebagai makhluk sempurna tetapi setiap manusia mempunyai ketulusan dan keikhlasan yang berbeda -beda.
Dari sini NGOLAH ROSO itu diperlukan agar kita mampu mengendalikan amarah kita juga mampu meningkatkan keikhlasan dan ketulusan kita.
NGOLAH ROSO bukan sebuah ritual tertentu, tetapi lebih dikedepankan sebagai proses sinau (belajar).
NGOLAH ROSO salah satu bukti pembelajaran kita meningkatkan kesadaran diri kita atas apa yg sudah kita lakukan di dunia ini entah itu baik atau buruk kepada manusia pada umumnya dan makhluk lainnya.
Kita bisa sinau dengan alam, kita sinau dengan sesama manusia, kita bisa sinau dengan dengan hewan sekalipun.
Sebab belajar adalah sesuatu yang kelihatan nyata kita lakukan dalam kehidupan sehari hari.
Dari yang sangat mudah atau kebiasaan yang bagus.
Dimulai dengan pendalaman diri kita untuk semeleh dan jangan merasa paling bisa.
Sinau menghargai orang lain, sebab dengan begitu kita bisa mengambil kebaikan-kebaikan darinya.
Kita bisa sinau bagaimana dia mempratekkan di kehidupannya.
Ketika dia memperlakukan sesama dengan baik, ketika dia sukses bagaiman kita sinau.
Tetapi semua itu butuh pendalaman tersendiri agar tidak semua yang kita sinau dari orang tersebut menjadi salah kaprah.
Ketika sukses diraihnya kita sinau bagaimana prosesnya, bukan melihat hasilnya.
Dan kita sinau keuletan kesabarannya
Memang bicara sabar itu mudah, tetapi kita mempratekkannya tidak semua orang bisa.
Kita lebih diutamakan sinau kebaikan dari siapapun, keburukan janganlah kita cela sebab itu akan mempunyai pengaruh buruk juga.
Seperti istilah orang jawa, wong alok melok, yang mempunyai arti orang yang berkomentar jelek akan ikut jelek.
Berbaiklah kepada orang lain agar kita selalu diberi kebaikan.
Kita bisa sinau dengan hewan, maksudnya kita sebagai manusia terkadang lupa bahwa pelajaran terbesar dalam hidup dapat diambil dari makhluk kecil yang berada di sekitar kita, yaitu semut.
Sebagai contoh saja kita meniru kekompakkan semut, mereka akan saling bahu membahu bekerja bersama.Semut-semut kecil tidak mengenal kata menyerah.
Semut mengajarkan kita bahwa tidak selamanya kita akan berada di atas.Kita janganlah bersikap naif.
Jangan meremehkan suatu krisis atau kemunduran tidak akan terjadi kepada Kita Mengajarkan kita untuk tidak pesimis,Tidak suka berdiam diri dan pekerja keras,selalu lihat ke depan, tetap positif, dan lakukan semua yang bisa dilakukan.
Kita belajar dengan alam, sebab Tuhan YME menciptakan alam semesta ini dengan segala kesempurnaan.
Di alam ini kita hidup berdampingan antara manusia dan makhluk hidup lainya.
Maka untuk menambah sinau, mari kita belajar dengan alam.
Kita belajar dengan air, dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan air.
Air mengajarkan kita tentang kerendahan hati dan mengalir ketempat yang lebih rendah, mengajarkan kebaikan KEBAIKAN sebab berguna bagi semua makhluk.
Air mengajarkan kegigihan, setiap tetesan air bisa menghancurkan kerasnya batu karang. Air yang fleksibel tidak kaku dan bisa menempatkan diri dimanapun juga sesuai tempatnya. keseimbangan air mengajarkan
Bersifat lembut tapi bisa menjadi kekuatan besar bila dibutuhkan.
Ternyata kita bisa sinau dimana saja dengan siapapun, ambillah kebaikan-kebaikan itu.
Terkadang kita mengabaikan kebaikan yang Tuhan berikan.
Untuk menemukan jati diri kita, marilah sinau dengan SEMELEH lan OJO DUMEH, yaitu kita yang selalu IKHLAS dan jangan mentang mentang sebagai makhluk yang paling sempurna terus merasa paling hebat.
Kita itu sama derajatnya dihadapan Tuhan YME, yang membedakan adalah amal perbuatan kita.
Setiap nasib manusia juga tidak sama. Sinau lah yang semeleh.
Agar hidup kita diberi kedamaian, berbuat baik agar setiap kebaikan selalu bersama kita.
Dan ingat kita makhluk yang beragama, berakhalq dan beriman hiduplah sesuai ajaran agama juga norma-norma yang berlaku dimasyarat. Dan hidup bernegara patuh hukum yang berlaku, biasakan disiplin dan bertanggung jawab.
Sebab saya juga masih sinau tentang kehidupan ini untuk selalu sabar.
Sebab kita diciptakan sempurna tetapi tindakan kita tidaklah sempurna, setidaknya menjadi lebih baik lagi.
Kiranya dari semua uraian diatas kita bisa saling mengingatkan sesama menjadi manusia yang lebih baik lagi, aamiin Insha Allah.
Penulis: Kembang Jayanti