Tahun2 lalu,
Kita selalu bangun pagi2,
Sampai harus berebut kamar mandi,
Hanya agar bisa cepat sampai lebih dahulu ke gereja …
Tahun2 lalu,
Dari kemarin kita telah sibuk,
Menghias telor paskah,
Dengan motif2 paling lucu,
Untuk bisa dipamerkan kepada guru2 di Sekolah Minggu …
Tahun2 lalu,
Mama selalu sibuk memasak,
Makanan yg paling enak,
Untuk santap keluarga selepas pulang dari gereja …
Tahun2 lalu,
Papa juga sudah mengecat rumah,
Menghias taman,
Agar nanti saat kakek nenek singgah,
Mereka bisa menikmati susana rumah yg asri ….
Dan tahun ini??? ….
Kata Guru2 di Sekolah Minggu,
“Telor paskahnya disimpan saja yaaaa …”
Kata Mama,
“Kali ini kita masak utk dibagikan kepada tetangga yg kurang mampu saja …”
Kata Papa,
“Kakek nenek gak bisa datang,
Jadi nanti Papa akan bantu Mama saja …”
Ke mana Paskah ku tahun ini?? 🙁🙁
Lalu Mama mengajak ku duduk di teras,
Sambil mempermainkan telinga si Doggy yg panjang,
Mama bercerita …..
“Paskah tahun ini tetap ada koq,
Hanya kita merayakannya dalam keprihatinan. ..
Bukankah Yesus pun pernah menderita,
Mengorbankan diri untuk kita?
Lalu,
Mengapa kita tidak mencontoh nya,
Dengan berkorban untuk orang lain?? …”
Lanjut Papa,
“Kita tetap merayakan Paskah koq,
Kita rayakan di rumah saja …
Bukan kah,
Tuhan ada di mana saja??
Tidak harus ke gereja to?? …”
Dan,
Selepas missa pagi,
Mama pun menyiapkan banyak hantaran,
Di meja ruang makan …
Mulai dari bungkusan sembako,
Yg diselipkan potongan kue istimewa bikinan Mama.
Selintas,
Terlihat setetes air bening,
Di sudut mata Mama.
Kemudian,
Mama pun mengatupkan kedua telapak tangannya,
Menundukkan kepalanya,
Berdoa,
Dan mengakhirnya dengan bisikan halus. ..
“Selamat Paskah,
Semoga kasih Tuhan senantiasa melindungi kami semua,
Amiin …””
“Paskah Bagi Sesama”
—————————————————–
Selamat Merayakan Paskah,
Bagi Para Sahabat yg Merayakannya 🙏🙏🙏🙏🙏
Terima kasih,
Sudah menjadi bagian dari kehidupan kami 😇😇😇
(Alexandra da Silva)