Indovoices.com –Nilai impor Indonesia di bulan Juni 2020 meningkat dari bulan Mei 2020. Menurut catatan Badan Pusat statistik (BPS), total nilai impor pada bulan Juni sebesar US$ 10,76 miliar, naik 27,56% dibanding Mei 2020.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, peningkatan nilai impor tersebut didorong oleh peningkatan seluruh impor menurut penggunaan barang. Akan tetapi, yang paling memengaruhi adalah peningkatan impor barang konsumsi.
“Paling tinggi impor konsumsi. Peningkatannya 51,10% mom,” kata Suhariyanto.
Terperinci, impor barang konsumsi tercatat sebesar US$ 1,41 miliar. Tak hanya meningkat secara bulanan, bila dibandingkan dengan capaian bulan Juni tahun lalu pun, ini juga meningkat 37,15% yoy.
Peningkatan impor barang konsumsi secara bulanan dipengaruhi oleh peningkatan impor bawang putih dari China, daging beku tanpa tulang (frozen meat boneless) dari Australia, obat-obatan dari Inggris, juga impor buah pir dari China.
Selain barang konsumsi, impor bahan baku/penolong juga tercatat meningkat 24,01% mom menjadi US$ 7,58 miliar. Ini didorong oleh peningkatan impor emas dari Singapura, raw sugar dari Thailand, juga bijih besi dari Australia.
Sayangnya, bila dibandingkan dengan Juni 2019, impor bahan baku/penolong masih mengalami penurunan 13,27% yoy.
Sementara itu, impor barang modal Indonesia pada Juni 2020 tercatat sebesar US$ 1,77 miliar. Capaian ini meningkat 27,35% mom dan didorong oleh peningkatan notebook dan sub notebook dari China, juga peralatan mesin dari Jepang.
Bila dibandingkan dengan nilai impor di bulan yang sama tahun lalu, impor barang modal masih mendaki 2,63% yoy.
“Kalau dilihat impor kita cukup tinggi peningkatannya dan dengan peningkatan impor bahan baku, diharapkan akan menggerakkan sektor manufaktur Indonesia,” tandas Suhariyanto. (msn)