Indovoices.com-Di berbagai daerah anak-anak banyak yang bolos sekolah. Anak SD,SMP dan SMA. Coba ingat ingat dulu siapa saja teman kita yang sering bolos. Ketika dewasa, jadi apakah mereka?. Beragam kan. Ada yang gagal dan ada pula yang sukses, bukan?. Anak-anak yang dulunya suka bolos, tingkat keberhasilannya beragam.
Mengapa anak bolos?. Penyebab anak bolos itu beragam. Ada yang bolos karena takut ke gurunya. Ada siswa karena dibulling teman-temannya. Ada juga karena memiliki hutang di sekolah. Hutang tidak bayar uang sekolah dan lain sebagainya. Berbagai macam penyebab anak anak bolos.
Beragamnya penyebab bolos, maka dinas pendidikan harus memiliki data data siapa saja yang sering bolos. Yang bolos itu kan itu itu saja berulang. Karena itu, dilakukan pendekatan. Pendekatan personal menjadi kunci keberhasilan kita menolonong mereka. Itulah tugas kita.
Apa yang menjadi kesulitan masing-masing anak, perlu kita inventarisasi. Kemudian, lakukan pendekatan-pendekatan yang humanis. Mereka akan menjadi anak-anak sukses jika pendekatan kita benar.
Bicaralah dari hati ke hati. Siapa yang harus bicara dengan mereka?. Disinilah dibutuhkan bimbingan konseling. Anak anak yang nakal itu membutuhkan konseling. Hal hal semacam ini pulalah tantangan bagi seorang konseling.
Cara-cara Satpol PP dan Babinsa yang menggunting rambut siswa di Soposurung Balige adalah cara yang keliru. Cara itu termasuk dalam kategori pembunuhan karakter.
Jumlah siswa yang bolos di Soposurung mudah dihitung. Karena itu, perlu koordinasi antar sekolah. Dinas pendidikan memfasilitasi komunikasi antar sekolah atau dibuat Forum Guru Antar Sekolah.
Dari jawaban atas penyebab mereka bolos, kita dapat mecari jawaban. Ada anak yang senang olahraga, bosan belajar. Untuknya dibutuhkan lapangan olah raga. Olah raga salah satu kegiatan meminimalisasi kebosanan. Karena itu ruang ruang olah raga harus dibuka.
Di era digital ini, kita harus kreatif. Banyak orang tua marah marah sama anak karena kebanyakan main gadget. Kalau saya, anak-anakku saya beri alternatif. Salah satunya saya ajak bermain bola. Kalau anakku bermain bola, dikasih gadget pun tidak mau dia. Dia asyik main bola. Dia main gadget karena bosan.
Jadi, menjawab persoalan anak boleh harus pendekatan sebab. Ketika megerti penyebab anak bolos, maka kita tau menyiasatinya.
#gurmanpunyacerita