Indovoices.com- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyerahkan penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi Tahun 2019 kepada 59 maestro, pegiat, dan komunitas budaya. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Istora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2019 yang berlangsung tanggal 7–13 Oktober 2019.
Dalam sambutannya, Mendikbud menyampaikan pentingnya apresiasi kepada para budayawan dan penggiat seni khususnya seni tradisional dengan memberikan tanda kehormatan dan penghargaan.
“Mereka merupakan sumber inspirasi, sumber karya, cipta, budaya, dan tradisi di Indonesia. Mereka-mereka telah mewarisi tradisi itu secara turun-menurun dan sekarang kita harus punya tanggung jawab bersama untuk melestarikan. Dan tentu saja menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Itulah makna dari kemajuan kebudayaan,” dikatakan Mendikbud Muhadjir Effendy.
Menteri Muhadjir mengungkap keseriusan pemerintah dalam memunculkan para maestro-maestro di bidang seni dan budaya. Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi merupakan perwujudan apresiasi negara terhadap insan-insan budayawan dan penggiat seni tanah air. Serta sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap karya-karya budaya bangsa yang beraneka ragam dalam kerangka penguatan karakter bangsa.
“Ini akan kita gali terus seni-seni tradisi di daerah-daerah yang sekarang masih banyak yang belum terangkat ke permukaan termasuk pada pelakunya,” ujar Muhadjir Effendy.
“Tugas kita sekarang menggairahkan mereka melalui event-event seperti ini, termasuk pemberian penghargaan semacam ini. Kita juga terus mulai menginventarisir para maestro. Akan kita beri semacam tunjangan hari tua dengan segala kemampuan kita,” tambah Mendikbud.
Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid menjelaskan bahwa nama-nama penerima anugerah merupakan hasil dari proses seleksi dan melalui rapat-rapat penilaian yang dilakukan oleh tim penilai sesuai dengan kategorinya masing-masing.
Penerima Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi Tahun 2019 cukup beragam, dari anak muda hingga tokoh pekerja dan penggiat budaya senior, termasuk yang telah meninggal dunia. Adapun rinciannya, penerima Gelar Tanda Kehormatan dari Presiden Republik Indonesia yang terdiri dari Bintang Mahaputera sebanyak dua orang yakni (almarhum) Tenas Effendy dan (almarhumah) Siti Maryam. Kategori Bintang Budaya Parama Dharma sebanyak tiga orang, yakni kepada (almarhum) Karaeng Pattiongaloang, Moehammad Sjafei, dan (almarhumah) Siti Baroroh Barried. Kategori Satyalancana Kebudayaan sebanyak delapan orang, yakni kepada (almarhum) Enthus Susmono, (almarhumah) Djudjuk Srimulat, Bulyan Mustafa, Robert Ramone, Muhammad Salim, Salim Said, Nurhayati Subakat, (almarhum) Raden Mas Indro Soeghondo.
Untuk kategori Pelestari sebanyak 10 orang, di antaranya H Abdul Chaer, I Wayan Mudita Adnyana, Memed Cakra Gumelar, FR. Jaques Massen, Datu Norbeck, LK Ara, Sujana Priya, Kiagus Wirawan Rusdi, Siti Sutiyah, dan Kelompok Keroncong Tugu. Kemudian untuk kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru sebanyak 10 orang, di antaranya Eka Kurniawan, Ade Dharmawan, Restu Imansari Kusumaningrum, Martinus Miroto, Wiwiek Widyastuti, Purwa Tjaraka, Amrus Natalsya, Rose Pandanwangi, Aryanto Yuniawan, dan Jemek Supardi.
Kategori Anak dan Remaja sebanyak lima orang, di antaranya Branjang Pamadi, Gita Naomi Gracia, Kennard Alvaro Hadinata, Muhammad Maulidan Anwar, Muhammad Shabiq Husnie. Kategori Maestro Seni dan Tradisi sebanyak lima orang, di antaranya Usman Lajanja, Gustaf Bame, Warsad Darya, Maryam, dan Usman. Kategori Perorangan Asing sebanyak empat orang, di antaranya Karel Steenbrink, Roesman Darmohoetomo, Mahmoud Hamdi Zakzouk, dan Akiko Kawaguchi.
Sementara itu untuk kategori Komunitas sebanyak tujuh komunitas, di antaranya Kasepuhan Ciptagelar, Keluarga Kerukunan Tabut, Komunitas Barapan Kebo, Jember Fashion Carnaval, Komunitas Kaharingan, Pondok Seni & Budaya Budiardjo, dan Salihara. Kategori Pemerintah Daerah sebanyak lima Pemerintah Daerah, di antaranya Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sanggau, Kota Kediri, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Gianyar. (jpp)