Indovoices.com-Cukup lama saya penasaran, kenapa Martin Manurung putra Batak kelahiran Jakarta ini fasih Bahasa Batak dan sangat mencintai kampung halaman leluluhurnya. Kata Martin berasal dari nama kampung kelahiran ayahnya Lumban Martintin di Siraituruk, Tobasa, Sumut. Apakah karena asal muasal namanya mempengaruhi kecintaanya ke kampung halaman Bonapasogit?.
Di tengah hiruk pikuk kasus asuransi Jiwasraya, saya pikir Martin Manurung menjadi ketua Panitia Kerja (Panja) kasus asuransi Jiwasraya yang dibawah pengawasan Komisi VI. Tetapi, cintanya ke kampung halaman untuk memperjuangkan tanaman endemik haminjon (kemenyaan) dia prioritaskan. Panja Jiwasraya dipimpin koleganya Arya Bima yang juga kompeten memimpin kasus menyusahkan rakyat itu.
Martin Manurung yang kini Wakil Ketua Komisi VI DPR RI memprioritaskan memperjuangkan haminjon ke dunia internasional?. Dia berjuang keras agar komoditas haminjon menjadi ekpor andalan Indonesia. Dengan memperjuangkan haminjon menjadi produk ekspor maka petani haminjon sejahtera.
Martin Manurung sudah bergaul dengan petani haminjon, kemudian dia pelajari masalahnya. Akhir tahun lalu, Martin Manurung mempelajarinya ke Belgia dan beberapa negara?. Apa masalahnya, bagaimanana mengatasinya, dipelajarinya.
Kini dia menjadi ketua Panja komoditas eskpor yang diantaranya memperdalam pembahasan haminjon, sawit, karet dan lain sebagainya.
Dari kegiatan Panja inilah akan ditemukan secara detail, apa yang dibutuhkan petani. Panja akan membahsa secar detail dan transparan. Sebagai Wakil Ketua Komisi VI dia akan memperjuangkan agar haminjon dan komoditas ekspor lain untuk kesejahteraan rakyat. Martin akan mengoptimalkan kuasa yang dimilikinya untuk menjawab kebutuhan rakyat.
Martin Manurung membutuhkan dukungan rakyat untuk memperjuangkan komoditas kita disegani di dunia, khususnya haminjon yang sangat menarik perahatiannya. (gurgur manurung)