.:: MACMUD SINGGIREI RUMAGESAN (1885 – 1964) ::.
Penerima Gelar Pahlawan Nasional dari Papua Barat
Mengutip kata2 Bung Karno dalam pidatonya di Kotabaru (sekarang Jayapura) pada tanggal 04 Mei 1963, bahwa :
“Tanpa perjuangan rakyat Irian Barat,
Wilayah Irian Barat tidak mungkin bisa bergabung kembali ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia”.
—————————————–
Banyak yg terlewat dari tanah Papua
Salah satunya adalah Raja Rumagesan dari Fak-Fak.
Beliau tinggal di Kokas,
Sebuah distrik di Kabupaten Fak-Fak Papua Barat,
Dg mayoritas rakyat yg muslim.
Kisah perjuangan Beliau pun tak kalah hebat dg pejuang Nasional lainnya.
Pada bulan Maret 1948 Beliau memerintahkan agar semua bendera Belanda diturunkan.
Terjadilah pertempuran,
Dan Beliau sendiri yg langsung terjun memimpin rakyatnya di dalam pertempuran melawan pemerintah Belanda.
Akibatnya Beliau ditangkap dan dibuang ke Sorong.
Di Sorong,
Lagi2 Beliau mengorganisasi pengikut2nya utk melakukan pemberontakam,
Sayangnya rencana tersebut terlanjur diketahui terlebih dahulu oleh pemerintah Belanda,
Hingga Beliau diasingkan ke Manokwari.
Perjuangan ternyata belumlah usai.
Di Manokwari lagi2 Beliau berhasil mempengaruhi pemuda2 Papua
Agar tidak masuk menjadi tentara Belanda.
Itupun akhirnya diketahui,
Dan Beliau ditangkap serta dikirimkan ke Holandia (Jayapura).
Beliau dijatuhi hukuman mati
Namun berkat permintaan rakyatnya,
Belanda mengubah hukuman mati tersebut menjadi hukuman seumur hidup.
Kemudian atas usaha Kol. A.H. Nasution,
Beliau dideportasi ke Makassar,
Dan dibebaskan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Menjelang perjuangan TRIKORA (Tri Komando Rakyat) dalam Pembebasan Irian Barat,
Beliau bergabung bersama tokoh2 putra putri Irian Barat dan GRIB (Gerilya Rakyat Irian Barat),
Utk berjuang membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.
Dalam Kongres Nasional utk perdamaian di Jakarta pada 24 – 29 Juni 1955,
Dalam Sidang Nasional 1957,
Beliau menyerukan agar Irian Barat harus kembali ke Indonesia.
———————————————–
Macmud Singgirei Rumagesan (1885 – 1964),
Adalah Raja Sekar Distrik Kokas,
Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat.
Yg telah diajukan menjadi Pahlawan Nasional TRIKORA,
Dengan Rekomendasi Gubernur Papua Barat no. 464/352/GPB/2020 tertanggal 28 February 2020,
Yg ditanda tangani di Manokwari oleh Drs. Dominggus Mandacan.
Beliau juga merupakan kakek dari PYM. Arief Rumagesan,
Yg merupakan salah satu Deklarator MAKN (Majelis Adat Kerajaan Nusantara).
Pada tanggal 10 November 2020,
Rencananya akan dilakukan penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia,
Kepada 6 (enam) tokoh, yaitu :
1. Sultan Ba’abulah (Maluku Utara)
2. Macmud Singgirei Rumagesan (Papua Barat)
3. Jend. Polisi Purn. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (DKI Jakarta)
4. Arnold Mononutu (Sulut)
5. Mr. Sultan Mohammad Amin Nasution (Sumut)
6. Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi (Jambi).
Semoga ini akan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya,
Utk tetap berjuang dalam menegakkan kedaulatan NKRI tercinta 🙏🙏🙏
Salam Kebangkitan Nusantara,
Salam Indonesia Raya 🇲🇨🇲🇨🇲🇨